TOP! Kemenpar Bakal Bangun 25 Area Jadi Kawasan Strategis Pariwisata

TOP! Kemenpar Bakal Bangun 25 Area Jadi Kawasan Strategis Pariwisata
Arief Yahya. Foto: Jawa Pos

Di ibu kota Italia, Roma, juga ada negara kecil, Vatikan, yang menjadi kiblat bagi umat Katholik di seluruh dunia. Jutaan wisatawan multietnis, multicultural, multireligi datang ke sana setiap tahunnya. Indonesia punya artefak Borobudur, punya sejarah Majapahit dan Sriwijaya, punya jejak-jejak Laksamana Cheng Ho, yang semuanya berada di pesisir Bahari. “Memang semuanya belum tergarap optimal, belum efektif mendatangkan wisman. Tapi potensi Wonderful Indonesia itu tidak bisa dibendung, sangat besar. PR-nya adalah mengolah dan mempromosikan dengan baik,” jelas dia.

Di sektor pariwisata, Indonesia memang perlu banyak waktu untuk belajar dari Italia.

“Kita punya artefak yang berkelas dunia juga, Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, peninggalan masa lalu yang kondisinya masih utuh. Kita punya alam, atau nature, yang masih 35% menjadi daya pikat wisman ke Indonesia. Sisanya 60% culture, dan 5% man made, buatan manusia, seperti MICE, sport tourism, show, dan integrated tourism,” ungkap Arief.

Dari portofolio produk nature itu bisa dipecah menjadi tiga besar. Sejumlah 45% tertarik di eko wisata, atau eco turism, wisata alam. Lalu 35% wisata bahari atau marine tourism, dengan obyek utama pantai, pasir, langit, bawah laut, pulau, dan keindahan di sekelilingnya.

“Sisanya, sebanyak 20% adalah wisata petualangan, seperti trekking, hiking, climbing, naik gunung, off road, trabas, dengan objek alam tropis,” katanya.

MoU ketiga ialah kerjasama informasi dan publikasi, pertukaran bahan brosur, bahan pameran, film, foto di bidang pariwisata. Keempat, pengembangan SDM. Kelima, mendukung kerjasama antarindustri pariwisata dari kedua negara. Nota kesepahaman itu akan menjadi payung bagi kedua kementerian pariwisata untuk menindaklanjuti ke level teknis. (jos/jpnn)

 


JAKARTA – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki obyek wisata sangat banyak. Tak hanya wisata alam, obyek warisan leluhur juga sangat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News