Totalitas Agnez Mo Diulas Majalah Vogue Amerika

Totalitas Agnez Mo Diulas Majalah Vogue Amerika
Agnez Mo. Foto: Fedrik Tarigan/dok.JPNN.com

Tim tersebut bertugas menciptakan identitas visual dalam klip video itu. Dengan mereka Agnez bertukar pikiran.

’’Apa yang saya suka dari mereka bertiga adalah mereka mendengarkan apa yang aku mau dan aku mendengar apa yang mereka mau,’’ kata Agnez. Hal senada diungkapkan Rose.

Satu hal yang paling disukai Rose dari Agnez adalah dia berani mengambil risiko. ’’Dia tidak pernah berkata tidak dan dia selalu terbuka terhadap saran dan masukan, which is hal yang langka,’’ ujar stylist yang pernah bekerja untuk Kendall Jenner, Gigi Hadid, dan Chrissy Teigen tersebut.

Agnez fleksibel dalam bekerja. Itulah yang memudahkan Sims dalam berkolaborasi dengannya. Dia menyebut Agnez seperti bunglon yang mudah beradaptasi di berbagai tempat.

’’Bagiku, ini mengingatkanku seperti saat bekerja dengan Lupita (Nyong’o) karena Agnez sangat menyukai permainan dan ingin bermain,’’ kata Sims.

Sementara itu, Morales membandingkan Agnez dengan Rihanna. Menurut Morales, keduanya sama-sama artis pop yang juga menjadi fashion influencer.

’’Agnez punya visi yang diinginkannya dan itu hal yang penting ketika kamu bekerja dengan seorang artis,’’ tutur Morales.

Dalam menciptakan penampilan unik, mereka mencari banyak inspirasi. Mulai klip video Who’s That Girl milik Madonna hingga membaca referensi tentang budaya Indonesia.

Majalah Vogue Amerika membahas totalitas Agnez di lagu terbarunya, Long As I Get Paid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News