Tuduhan HTI dari Makar, Anti-Pancasila dan Pemecahbelah Bangsa

Tuduhan HTI dari Makar, Anti-Pancasila dan Pemecahbelah Bangsa
Ratusan massa DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung melakukan aksi damai di area Tugu Adipura, Bandarlampung, (16/10). Aksi tersebut terkait pelecehan Alquran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Tegar/Radar Lampung Ilustrasi by:

Ada beberapa tuduhan, di antaranya karena HTI dengan ide khilafahnya mengancam negeri ini atau bentuk makar. Bagaimana menanggapi hal itu?

Ini tuduhan tidak benar. HTI adalah ormas legal berbadan hukum perkumpulan (BHP). Kegiatannya dakwah. Semua yang disampaikan oleh HTI tak lain adalah ajaran Islam. Bagaimana bisa, kegiatan dakwah disebut makar? Ini jelas retorika basi ala Orde Baru yang dulu acap dipakai untuk menghambat dakwah.

Ada juga yang menuduh, HTI akan mengganti UUD 1945 dan Pancasila, bahkan ada yang menuduh HTI akan mendirikan negara dalam negara?

Sekali lagi penting ditegaskan, HTI adalah kelompok dakwah. Yang disampaikan HTI baik itu syariah, khilafah, al-Liwa’ dan ar-Rayah tidak ada lain kecuali ajaran Islam. Dalam UU Ormas tentang larangan, Islam bukanlah termasuk paham yang bertentangan dengan Pancasila. Jadi, bagaimana bisa dikatakan kegiatan HTI bertentangan dengan Pancasila? Lalu mengenai perubahan UUD 45, di dalam UUD 45 itu sendiri terdapat ketentuan yang memungkinkan terjadinya perubahan. Faktanya, UUD 45 memang sudah berulang berubah. Bahkan sekarang sedang disiapkan perubahan (amandemen) kelima. Jadi siapa sebenarnya yang mengubah UUD 45? Mengapa HTI yang dipersalahkan?

Tudingan lain, HTI dengan khilafahnya akan memecah-belah Indonesia?

Salah satu substansi penting dari khilafah adalah persaudaraan (ukhuwah) yang diwujudkan dengan persatuan. Bagi HTI, persatuan itu penting sekali karena dengan persatuan kita menjadi kuat. Jadi, sangat tidak mungkin HTI dengan ide khilafahnya itu menghendaki perpecahan bangsa. Bila persatuan itu wajib, maka berpecah-belah itu haram. HTI tentu tidak ingin negara ini terpecah-belah. Karena itulah HTI dengan tegas menolak referendum di Timor Timur dulu, karena hal itu ditengarai bakal menjadi jalan separatisme. Ternyata betul. Pasca referendum Timor Timur lepas.

Substansi lain dari Khilafah adalah syariah. Syariah mengajarkan kepada kita secara detil tentang bagaimana menghadapi keberagaman. Jadi bagaimana bisa HTI dituding anti keragaman. Justru Khilafahlah yang telah membuktikan kemampuannya mengatur masyarakat heterogen berbilang abad lamanya.

Kalau terkait tuduhan bahwa ide khilafah akan menimbulkan konflik seperti Suriah?

Ingat, Suriah menjadi seperti sekarang ini bukan karena Khilafah, juga bukan karena Islam, tetapi karena adanya tangan-tangan kotor pihak asing yang turut campur dalam urusan dalam negeri Suriah. Ketika sebagian besar rakyatnya ingin Bashar Assad yang sangat represif, zalim dan kejam mundur, pihak asing itu justru membela dia. Jadilah konflik berkepanjangan hingga sekarang. Pernyataan bahwa Khilafah akan membawa negeri ini seperti Suriah adalah propaganda jahat yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak ingin Islam berjaya karena khawatir kepentingan politik dan ekonominya terganggu.

Pemerintah resmi akan membubarkan organisasi massa yang berbasis Islam, Hizbut Tahrir Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News