Tungku Sigit

Oleh: Dahlan Iskan

Tungku Sigit
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sigit lantas menggaji mereka. Pondok hanya memberi uang Rp 35.000/truk yang datang. Tidak cukup untuk gaji 15 orang.

Akhirnya Sigit menciptakan mesin pemilah sampah. Juga mesin pencacah sampah. Bikinan sendiri. Itu tidak menarik perhatian. Belum.

Yang menarik ialah: temuannya di bidang cara bakar sampah. Dia menyebutnya sebagai teknologi oksidator. Membakar sampah dengan sampah.

Untuk itu Sigit menciptakan tungku. Belum pernah ada tungku seperti ciptaan Sigit. Ukurannya kecil: 2,4 m x 2,4 m dengan tinggi 3,6 m.

Lapisan luar tungku itu terbuat dari pelat baja. Bagian dalamnya bata. Dua lapis. Satu lapis disusun miring, satu lapis lagi disusun telentang.

Di bagian depan tungku diberi lubang segi sempat. Sekitar 40 x 50 cm. Lubang itu untuk memasukkan sampah yang sudah dicacah.

Tungku Sigit ini dua bidang. Atas bawah. Yang bawah tingginya sekitar 50 cm. Yang atas 3,1 meter.

Penyekatnya juga dari baja. Baja penyekat ini diberi lubang-lubang. Untuk mengisap oksigen sekalian menjatuhkan abu dan residu lainnya.

Rasanya Sigit Supriyadi berhasil menemukan cara mengatasi sampah Indonesia. Tidak perlu lokasi besar. Mungkin Sigit akan dibenci orang banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News