Tuntut Referendum, Massa KNPB Bentrok dengan Polisi

Hujan Batu dan Tembakan, 5 Polisi Terluka dan 11 Massa KNPB Kena Pukul

Tuntut Referendum, Massa KNPB Bentrok dengan Polisi
Tuntut Referendum, Massa KNPB Bentrok dengan Polisi
MANOKWARI – Ratusan aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Manokwari terlibat bentrok dengan aparat Polres Manokwari saat demo menuntut referendum di depan Kampus Universitas Negeri Papua (Unipa). Saling serang terjadi dengan lemparan batu, polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Akibat dari kejadian ini, 5 anggota polisi menderita luka serius di kepala akibat terkena lemparan batu. 

Kasatreskim Polres Manokwari, AKP Dwi Sasongko termasuk salah satu di antaranya yang terkena lemparan batu yang mengakibatkan tanggannya mengalami pembekakan. Selain korban luka dari anggota kepolisian, 11 massa KNPB sempat diamankan polisi, namun kemudian dibebaskan. 11 aktivis KNPB yang diamankan ini sempat diperlihatkan kepada massa lainnya dan tampak diantaranya wajahnya bengkak diduga akibat pukulan.

Bentrokan ini terjadi ketika ratusan massa KNPB hendak berjalan kaki (Long march) ke lapongan Borarsi untuk menggelar aksi unjuk rasa sekitar pukul 10.30 WIT sebagai bentuk dukungan atas International Lawyers for West Papua di London, Inggris.

Namun langkah mereka dihentikan aparat kepolisian di Jalan Gunung Salju, polisi tak mengizinkan massa menggelar aksi unjuk rasa. Awalnya suasana berlangsung aman dan dapat dikendalikan, sempat terjadi negosiasi. Namun ketegangan memuncak sekitar pukul 12.00 WIT ketika ada lemparan batu ke arah polisi yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa ini. Polisi pun melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa.  Suasana menjadi kacau balau, saling lempar  terjadi beberapa saat tepatnya di depan asrama mahasiswa Eidelweis.

MANOKWARI – Ratusan aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Manokwari terlibat bentrok dengan aparat Polres Manokwari saat demo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News