UI Butuh Dana Riset Lebih Besar
Kamis, 04 Agustus 2011 – 20:02 WIB
JAKARTA — Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri, mengungkapkan bahwa 10 persen dari total anggaran UI dialokasikan untuk dana riset. Saat ini, dana riset UI yang besarnya Rp 250 miliar itu berasal dari pemerintah dan swasta. Lebih lanjut Gumilar mengatakan, dana riset di UI tersebut dapat digunakan untuk semua fakultas. Namun untuk bidang sains dan teknologi, porsinya tergantung dari jumlah mahasiswa dan dosen. “Jumlah mahasiswa dan dosen di sains dan teknologi dengan social science, tentunya ya lebih besar Social Science. Tetapi dari segi kebutuhan dan jumlah dana riset masih lebih besar Sains dan Teknologi,” kata Gumilar.
Namun demikian, dana itu dinilai masih kurang. “Dana riset dari pemerintah masih kurang. Harus ditambah lagi. UI siap menyerap dana itu. Total dana riset di UI sebesar Rp 250 miliar per tahun itu bukan hanya dari pemerintah, tetapi gabungan dari industri, mahasiswa, dan universitas,” ungkap Gumilar kepada JPNN di Jakarta, Kamis (4/8).
Baca Juga:
Menurutnya, anggaran UI saat ini mencapai Rp 2,5 triliun. “Jika dilihat dari sisi persentasenya (10 persen) memang sudah ideal, yakni mencapai 10 persen dari total anggaran universitas. Nilai persentase dana riset itu juga sama dengan Harvard University yang juga anggaran risetnya 10 persen dari total anggarannya. Tetapi, jika dilihat dari nilainya, tetap masih kurang,” jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA — Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri, mengungkapkan bahwa 10 persen dari total anggaran UI dialokasikan untuk
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta