Ukraina

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ukraina
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Ingat Ukraina, ingat Andriy Shevchenko. Legenda sepak bola yang menjadi bintang AC Milan dan kemudian menjadi pelatih Ukraina yang membuat sejarah dengan lolos ke perempat final turnamen Euro 2020, sebelum dihentikan oleh Inggris.

Shevchenko dipuja sebagai pahlawan di Ukraina. Pada perhelatan Piala Eropa itu warga Ukraina bangga karena bisa membuktikan kehebatan mereka di ajang sepak bola internasional dengan menembus 8 Besar.

Hal yang lebih membuat warga Ukraina bangga adalah mereka bisa berprestasi lebih baik dari Timnas Rusia.

Dua negara itu bertetangga, tetapi bermusuhan. Persaingan politik berimbas pula pada persaingan di lapangan sepak bola. Pada perhelatan Piala Erop itu Rusia memprotes UEFA, otoritas tertinggi sepak bola Eropa, gegara jersei yang dikenakan oleh Timnas Ukraina di bawah asuhan Andriy Shevchenko.

Pada bagian depan jersei itu tertampang logo biru bertuliskan ‘’Ukraina’’ dan dilingkari oleh peta wilayah Ukraina yang menyertakan wilayah semenanjung Krimea sebagai bagian dari Ukraina. Rusia marah karena mengeklaim Krimea sebagai wilayah Rusia.

Negara beruang merah itu menginvasi Krimea pada 2014 dan menganeksasi menjadi bagian dari Rusia. Ukraina melawan aneksasi itu dan terjadi perang dahsyat. Rusia memenangi perang dan merebut Krimea dan memasukkan ke dalam wilayah kekuasaannya. Dunia internasional tidak mengakui aneksasi itu dan Krimea tetap diakui sebagai wilayah Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan bangga memakai jersei desain baru itu dan memamerkannya kepada publik melalui swafoto yang diunggah di Instagram pada akunnya.

Pada logo jersei itu tertulis narasai ‘’Glory to Ukraine’’, keagungan untuk Ukraina. Di bagian belakang jersei tertulis narasi ‘’Glory to Heroes’’, keagungan untuk para pahlawan.

Rusia sudah menyiapkan ribuan pasukannya di perbatasan Ukraina dan siap melakukan serangan militer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News