Ukraina: Bangga Sebagai Underdog

Ukraina: Bangga Sebagai Underdog
Ukraina justru senang berstatus underdog. FOTO: AFP


SEMENJAK menjadi negara merdeka usai Uni Soviet bubar, Ukraina pertama kali tampil di putaran final Euro pada 2012. Itu pun saat bertindak sebagai tuan rumah bersama Polandia. 

Euro 2016 merupakan kali kedua Ukraina tampil di putaran final. Hebatnya, mereka melakukannya lewat babak kualifikasi. Toh, langkah Andry Yarmolenko cs tidak gampang lantaran harus melalui play-off.

Berdasar itu, Ukraina menjadi tim yang tak dipandang bisa melangkah jauh di Euro 2016. Jangankan lolos dari fase grup, meraih kemenangan saat melawan Inggris, Polandia, dan Irlandia Utara, cukup berat. 

Meski begitu, pelatih Ukraina, Mykhaylo Fomenko, justru bangga timnya dipandang sebagai underdog. Hal itu akan membuat pemainnya bermain lebih lepas karena tak memiliki beban untuk bisa menjadi juara. Tapi, Fomenko menyebut justru di situ letak kelebihan Ukraina. 

"Di kualifikasi kami juga berstatus underdog. Tak ada yang mengira kami bisa lolos ke Prancis. Tapi, justru itu menjadi motivasi kami untuk tampil dengan kemampuan terbaik," sebut Fomenko seperti dilansir Uefa.com. 

Benar, terkadang tim yang tak dipandang justru tampil mengejutkan. Masih terngiang dalam ingatan bagaimana Yunani mampu membalikkan semua prediksi dengan menjuarai Euro 2004. Sama sekali tak diunggulkan, mereka justru berjaya. 

Sebenarnya Ukraina juga sudah melakukannya. Di Piala Dunia 2006, mereka sanggup melangkah hingga perempat final. Padahal, itu merupakan Piala Dunia pertama yang diikuti Ukraina. 

Well, paket kejutan Ukraina siap meledak. Status underdog justru membuat Yarmolenko cs bermain lepas. (epr/JPNN)

SEMENJAK menjadi negara merdeka usai Uni Soviet bubar, Ukraina pertama kali tampil di putaran final Euro pada 2012. Itu pun saat bertindak sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News