Ulama Saudi Kembali Arahkan Menteri Informasi
Senin, 23 Maret 2009 – 07:51 WIB
RIYADH - Sekelompok ulama mendesak Menteri Informasi Kerajaan Arab Saudi yang baru, Minggu (22/3) waktu setempat, untuk melarang wanita muncul di TV, serta majalah dan koran. Upaya ini, sebagaimana diberitakan AP dan dikutip oleh FoxNews, Senin (23/3) pagi, mengindikasikan bahwa kelompok konservatif di negeri itu masih bersikap skeptis terhadap perubahan di pemerintahan. "Kami memperhatikan betapa telah mengakarnya 'degradasi moral' (selama ini), baik di Kementerian Informasi dan Kebudayaan, di TV, radio-radio, pers, maupun klub-klub kebudayaan dan pameran buku," papar pernyataan itu lagi.
Dalam pernyataannya, ke-35 ulama tersebut juga menghimbau Abdel Aziz Khoja, sang menteri yang baru saja ditunjuk oleh Raja Abdullah pada 14 Februari lalu, untuk melarang penampilan musik atau acara musik lainnya di TV. "Kami mempunyai harapan besar bahwa reformasi media ini akan Anda penuhi," ungkap pernyataan tersebut.
Baca Juga:
Kelompok ulama yang mengirimkan pernyataan itu sendiri terdiri dari sejumlah profesor dari universitas Imam yang ultra-konservatif, beberapa peneliti Islam, seorang hakim pengadilan dari Taif, serta beberapa pegawai pemerintah.
Baca Juga:
RIYADH - Sekelompok ulama mendesak Menteri Informasi Kerajaan Arab Saudi yang baru, Minggu (22/3) waktu setempat, untuk melarang wanita muncul di
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024