Umar Sumadi, Konstruktor Rumah Murah yang Kini Digandeng Kemenpera
Kuncinya pada Pemangkasan Waktu dan Alat Kerja
Minggu, 12 Agustus 2012 – 00:11 WIB
Rumah tipe 36 itu terdiri atas ruang tamu, ruang makan, dua kamar tidur, dapur, dan satu kamar mandi. Dengan uang Rp 25 juta itu, Umar bahkan berani sekaligus memasangkan kabel-kabel instalasi listrik di rumah tersebut. Meski mengerjakan bangunan komplet, dia mengaku masih mendapat keuntungan yang lumayan. "Masih untung sekitar delapan persen dari nilai proyek," ucap dia.
Namun, dia buru-buru menegaskan bahwa Rp 25 juta itu belum termasuk harga tanah, keramik, plafon, dan pengecatan. Menurut dia, harga tanah sangat bergantung lokasi, sementara model keramik, plafon, dan cat biasanya ditentukan sendiri oleh pemilik rumah. "Lantainya masih peluran (semen, Red). Itu kan gampang, tinggal ditempel keramik aja," ujar dia.
Umar berdalih, untuk menurunkan harga rumah, bukan kualitas bahan bangunan yang dikurangi, seperti yang dilakukan banyak pengembang perumahan saat ini. Tapi, itu bisa dilakukan dengan memangkas waktu kerja dan mengurangi alat kerja.
"Kami sudah sediakan kerangka besinya, tinggal bawa ke lokasi, langsung dicor. Tidak perlu pakai bekisting (kayu, Red)," ungkapnya.
Meski hanya berharga Rp 25 juta, rumah cor beton ala Umar Sumadi dibangun tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan. Kemenpera menggaetnya untuk membangun
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor