UN Tak Cocok untuk Pendidikan Kita

UN Tak Cocok untuk Pendidikan Kita
Anies Baswedan. Foto: Arun/JPNN
Indonesia membutuhkan alat ukur kinerja pendidikan. Kalau tidak ada alat ukur, darimana kita akan tahu kinerja anak-anak kita. Tetapi perlu saya tekankan, UN bukanlah alat metode yang tepat untuk menjadi alat ukur berhasil atau tidaknya kita mendidik siswa. Kalau kita tetap memakai metode UN, maka tidak mengherankan kalau 99 persen siswa dinyatakan lulus, kita tahu persis kok di lapangan bagaimana. Banyak pelanggaran-pelanggaran yang tidak hanya dilakukan oleh siswa, tetapi juga oleh para guru dan perangkat pendidikan yang ada di atasnya. Akhirnya kita tidak menemukan UN menjadi solusi untuk menjadi alat ukur tingkat keberhasilan anak-anak kita di sekolah.

Artinya UN tidak baik untuk dunia pendidikan kita?

Cara yang dilakukan UN tidak baik. Coba lihat, sekolah yang tingkat kelulusannya rendah malah mendapat hukuman. Kalau sistem seperti ini dilanjutkan maka tidak akan ada sekolah yang berani bersikap jujur. Karena kalau sekolah jujur malah dihukum. Sekolah justru akan terdorong untuk berbuat curang dan ini bukanlah contoh dan cara mendidik yang baik untuk siswa kita.

Menurut saya yang harus diuji bukan hanya ujian akhir karena itu tidak adil untuk siswa kita. Tapi kita harus melakukan pengujian secara bertahap. Kita perlu mencari terobosan untuk bisa menilai ulang dunia pendidikan, tetapi sekali lagi UN bukan alat ukur yang baik.

ANIES Rasyid Baswedan bukanlah nama baru di dunia pendidikan Indonesia. Di usianya yang ke-38 tahun, Anies Baswedan sudah diangkat menjadi Rektor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News