Undang Suryaman, Dirikan TK Gratis dari Penghasilan Juru Parkir

Undang Suryaman, Dirikan TK Gratis dari Penghasilan Juru Parkir
UNDANG Suryaman sedang memberi pelajaran kepada anak-anak di TK gratis yang didirikannya. FOTO: Muhammad Ali/JAWAPOS

Jack merasa lega ketiga diberi izin oleh pengurus dewan kesejahteraan masjid (DKM). Tanpa pikir panjang, dia memulai menerima pendaftaran siswa baru. 

Pada tahun pertama, Jack mencatat ada 18 anak-anak yang bergabung. Mereka umumnya anak-anak dari kerabat sendiri. Kemudian, pada tahun kedua, jumlah muridnya bertambah menjadi 25 orang. Kemudian, angkanya terus meningkat menjadi 35 orang pada tahun ketiga, dan kini ada 50 orang pada tahun keempat.

Jack mengatakan, belajar di tempatnya benar-benar gratis. Sebab, dia memberikan akses kepada orang-orang yang kesulitan secara ekonomi. 

Kata dia, rata-rata biaya masuk TK di lingkungannya di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rp 300 ribu. Kemudian, SPP-nya Rp 50 ribu per bulan. "Nominal itu sudah cukup memberatkan," ucapnya.

Dari total siswanya saat ini, Jack hanya memungut SPP kepada sekitar 25 orang. Nominalnya hanya Rp 20 ribu per bulan. 

Secara berkala, Jack berkeliling kampung untuk melihat kondisi ekonomi keluarga yang membayar SPP itu dengan diam-diam. Jika menurut dia kondisinya sangat tidak mampu, keluarga tersebut dibebaskan membayar SPP.

Misi Jack membangun TK gratis tersebut adalah agar kisah mirisnya pada masa kecil tidak terulang lagi. Dia mengaku hanya tamatan SD negeri. 

Ketika menuntut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, orang tuanya tidak sanggup. Alasannya, harus keluar ongkos untuk angkutan umum setiap hari ke sekolah. 

Pendapatan yang pas-pasan bukan jadi penghalang bagi Undang Suryaman untuk memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Kehidupannya yang sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News