Usai Bunuh Ibu Kandung, Anak Mengamuk, Menangis, Menyesal

Usai Bunuh Ibu Kandung, Anak Mengamuk, Menangis, Menyesal
Terduga pembunuh ibu kandung diamankan anggota Polsek Maleber, Jumat (21/8). Foto: diambil dari radarcireboncom

"Ternyata dia bisa nurut, kemudian saya mengecek ke dalam rumah, ternyata benar Ibu Jumirah sudah terkapar di dapur dengan kepala sudah bersimbah darah," imbuhnya.

Sukirman mengaku saat itu dia tidak langsung meringkus pelaku supaya tidak berontak dan kembali mengamuk.

Sambil terus melakukan pendekatan dengan pelaku, dia berkoordinasi dengan anggota Polsek Malaber untuk menangani kasus tersebut.

“Saya sempat ngobrol dengan pelaku dan menanyakan penyebab kematian ibunya. Pelaku mengaku dia yang membunuhnya, tetapi saat ditanya alasannya, jawabannya selalu berbelit," tuturnya.

"Pelaku juga sempat saya ajak melihat kondisi ibunya, dia sempat menangis seperti menyesal, tetapi sejurus kemudian dia seperti lupa,” imbuh Sukirman.

Hingga akhirnya anggota Polsek Maleber pun tiba di lokasi dan mengamankan pelaku. Jenazah Jumirah langsung dibawa petugas ke Kamar Mayat RSUD ’45 Kuningan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Saya tidak berhasil mengorek alasan pelaku membunuh ibunya dan bagaimana cara dia melakukannya. Hanya saja di tempat korban tergeletak saya melihat ada tabung gas dan ulekan, dan ada luka besar di bagian kepala korban,” ujar Sukirman.

Sementara itu, Kapolsek Maleber AKP Herbudiman mengatakan kasus pembunuhan ibu oleh anak kandungnya sendiri tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Kuningan.

Di lokasi dugaan peristiwa anak bunuh ibu kandung itu ditemukan tabung gas dan ulekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News