Usai Ditemui Mensos Risma, 5 Pemulung Dibawa ke Grand Kamala Lagoon, Langsung Bekerja

Usai Ditemui Mensos Risma, 5 Pemulung Dibawa ke Grand Kamala Lagoon, Langsung Bekerja
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat. Foto: Dok Humas Kemensos

Kemudian Roni Adnan, lelaki kelahiran Jakarta, 15 Juli 1985 ini berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dirinya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya Roni berprofesi sebagai pemulung. Dia merupakan rujukan dari Dinas Sosial Kabupaten Subang pada 5 Januari 2021,

Lalu ada Muhamad Rohim, pria kelahiran Blora, 5 Agustus 1984 ini memiliki pengalaman kerja sebagai sopir ojek online, kurir paket, dan tukang parkir. Rohim pernah mengejar pendidikan Paket B agar setara Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia ditemukan di Jalan Salemba Jakarta Pusat pada 6 Januari 2021

Firman Utina, salah satu Pemulung dengan usia muda ini berasal dari Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pria kelahiran Bekasi, 5 Juni 2004 ini berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD). Dia pernah berprofesi sebagai pedagang pemulung dan pengamen. Dia ditemukan di Stasiun Manggarai pada 6 Januari 2021.

Terakhir, Irman Yuda. Pria kelahiran Jakarta, 3 Juni 1972 ini tinggal di kelurahan Manggarai Selatan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Dia berpendidikan terakhir SMP dan pernah bekerja sebagai Sales Promotion Boy (SPB) di salah satu swalayan dan juga pernah menjadi pemulung. Dia ditemukan di Stasiun Manggarai pada 6 Januari 2021.

Risma mengatakan bahwa apa yang dilakukan merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai manusia.

"Jadi, tolong mbak, apa ndak bisa kita melihat bahwa kita manusia. Saya manusia apa kalau saya diam saja melihat warga terlantar. Gak usah lihat saya sebagai Mensos, tapi sebagai manusia yang punya tanggung jawab kepada Tuhan,” tambah Risma.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono ikut angkat bicara. Dia mengaitkan dengan kondisi pengangguran yang semakin bertambah di wilayah Bekasi akibat pandemi, penambahannya hampir mencapai 10 persen.

"Jadi saya kira apa yang menjadi program Kemensos bahwa tidak hanya memindahkan warga masyarakat yang kurang beruntung kedalam satu tempat, tetapi nilai tambahnya adalah bagaimana memberdayakan mereka sesuai dengan passion, sesuai dengan kemampuan,” tuturnya.

Mensos Risma mengantar langsung lima pemulung yang dia temui di kawasan Jakarta ke Grand Kamala Lagoon, Bekasi. Kelima pemulung itu langsung bekerja setelah dibukakan akses pihak Kemensos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News