Usai Pawang Ucap Mantra, 3 Ekor Buaya Bawa Jasad Korban ke Pinggir Sungai

Usai Pawang Ucap Mantra, 3 Ekor Buaya Bawa Jasad Korban ke Pinggir Sungai
Ilustrasi buaya. Foto: AFP

jpnn.com - Tercatat, sudah delapan kali kasus buaya menerkam manusia di Kampung Biatan Lempake, Kecamatan Biatan, Berau, Kaltim. Dari jumlah itu, hanya dua korban saja yang tidak selamat. Enam korban lainnya, salah satunya Arsyad (67), berhasil lolos dari maut.

Arsyad yang selamat dari maut kala itu, bercerita panjang lebar saat ditemui Berau Post di kediamannya, pekan lalu. Kejadiannya pada Mei 2009 silam.

Arsyad bercerita, saat itu dia bersama istrinya Siti Maryam (60), pergi ke sungai yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya di Jalan Hasanuddin RT 06, Kampung Biatan Lempake, Kecamatan Biatan, untuk mandi sore. Waktu itu, ujar dia, sudah menunjukkan pukul 17.45 Wita.

“Setelah mandi, saat naik ke atas batang kayu yang ada di dekat sungai, tiba-tiba buaya langsung menerkam paha kanan saya,” katanya mengenang kejadian tragis yang dialaminya 10 tahun silam.

Arsyad yang diterkam buaya, melawan dengan memaksa melepaskan tancapan taring buaya di paha kanannya dengan tangan kosong. Perlawanannya berhasil. Namun luka sobek di paha kanannya sangat dalam. Sang istri yang melihat kejadian itu, langsung histeris yang akhirnya menarik perhatian warga setempat.

BACA JUGA: Retno Ingin Selalu Ditemani Tuhan, Siap Bayar Rp 5 Miliar

Arsyad yang terluka, langsung dilarikan warga ke puskesmas untuk menjalani perawatan dengan mendapat 35 jahitan.

“Alhamdulillah, saat itu saya masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup. Saya bersyukur, yang diterkam bukan istri saya. Saya juga sempat melihat buaya tersebut berenang menjauh setelah gigitannya terlepas. Besar, mungkin sekitar 4 meter,” ungkapnya.

Pawang buaya dipanggil untuk menemukan warga yang diterkam buaya. Tak berselang lama, muncul tiga ekor buaya membawa jasad korban ke pinggir sungai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News