Usut Kasus Bupati Pakpak Bharat, KPK Geledah Delapan Lokasi
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi di kawasan Sumatera Utara menyusul operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu.
Dari penggeledahan dilakukan sejak Senin (19/11) hingga Selasa (20/11) itu, KPK menyita sejumlah barang bukti. Adapun lokasi yang digeledah terkait penyidikan ini ada di delapan lokasi, antara lain, rumah tersangka DAK, rumah tersangka RYB, serta kantor dan rumah HSE.
“Ada tiga lokasi berada di Medan,” kata Jubir KPK Febri Diansyah, Rabu (21/11/2018).
Sedangkan, di Pakpak Bharat, KPK menggeledah Kantor Bupati, Kantor Dinas PUPR, Rumah Desa Salak 1 dan Rumah HSE.
“Dari penggeledahan tersebut disita dokumen proyek, barang bukti elektronik berupa HP, CCTV, dan dokumentasi transaksi perbankan. KPK juga menemukan uang Rp55juta dari kantor Bupati yang kami duga berasal dari salah satu kepala dinas di Pakpak Bharat dan terkait dengan perkara ini,” jelas Febri.
Penyidik, lanjut Febri, menduga ada sumber uang ke bupati dari sejumlah kepala dinas. Untuk itu, KPK menghimbau agar para kepala dinas yang pernah menerima uang atau disuruh meminta uang pada pihak lain agar bersikap koperatif dan mengembalikan uang tersebut ke KPK.
“Sikap koperatif tersebut tentu akan kami hargai,” pungkas Febri. (fir)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi di kawasan Sumatera Utara menyusul OTT terhadap Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu.
Redaktur & Reporter : Budi
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Ingin Miskinkan Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Pengadilan