UT Meluluskan 85 PMI di Malaysia, 3 Wisudawan Raih IPK Tertinggi

BP2MI mencatat sampai Agustus 2021 terdapat 150 pengaduan yang masuk terkait pekerja migran.
Jumlah ini meningkat 117,4 persen dari bulan sebelumnya sebanyak 69 pengaduan.
Berdasarkan jenis masalah yang menimpa PMI umumnya terkait dengan gaji yang tidak dibayar, masalah penipuan peluang kerja, dan perdagangan orang.
Bila melihat berbagai kasus tersebut semuanya bermuara pada rendahnya pendidikan para PMI.
Pemerintah, kata Rahmat, telah berupaya dalam merealisasikan hak-hak yang tercantum dalam UU Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Perlindungan Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya.
Salah satu hak pekerja migran adalah berekspresi (mengembangkan diri) dan akses terhadap pendidikan.
Kenaikan taraf pendidikan, termasuk pendidikan tinggi menjadi salah satu pemberdayaan bagi PMI karena mereka bisa lebih memiliki kapasitas pengetahuan dan keterampilan yang berkembang dinamis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Pada titik itulah pendidikan bagi calon PMI dan para PMI yang kini tengah berada di berbagai negara penempatan menjadi perhatian penting agar mereka memiliki daya saing dalam kompetisi global," terangnya
UT meluluskan 85 PMI di Malaysia dan 3 wisudawan raih IPK tertinggi dan menjadi lulusan terbaik
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Menko PMK Pengin UT Jadi Pusat Inovasi Teknologi AI
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Budayakan Berbagi, TIKI Gelar Donor Darah
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit