Utang Besar

Oleh Dahlan Iskan

Utang Besar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata Covid-19 justru meluas ke mana-mana. Termasuk ke Singapura sendiri. Juga ke pasar-pasarnya yang lain: Malaysia dan Indonesia.

Itu pun masih bukan satu-satunya pukulan. Di bulan Maret justru lebih parah: Arab Saudi bertengkar dengan Rusia.

OK Lim lagi yang terkena. Harga minyak dunia dijatuhkan oleh Pangeran Mohamad bin Salman. Tinggal 30 dolar/barel. Padahal OK Lim membelinya dengan harga di atas 50 dolar/barel.

Mulailah OK Lim tidak bisa menyembunyikan kesulitan. Tidak mampu membayar utang. Bahwa laba yang dilaporkan itu diakuinya fiktif. Yang sebenarnya terjadi adalah: rugi USD 800 juta.

Kalau saja OK Lim tidak menyembunyikan kerugian itu urusannya hanya dengan bank. Namun penyembunyian kerugian itu bisa membuatnya lebih repot: masuk ranah kriminal.

OK Lim kini lagi menghadapi pengusutan kriminal itu. Ia tidak lari.

"Semua itu, saya yang bertanggung jawab," ujar OK Lim kepada media di Singapura. "Bagian keuangan memang saya suruh untuk melakukan itu," katanya.

Ketika bagian keuangan mengingatkan risikonya, OK Lim mengatakan ia sendiri yang akan menanggung risiko itu. Jelaslah OK Lim akan --yang umurnya diperkirakan 75 tahun-- menanggung apa pun akibat perbuatan itu.

Bisa jadi bangkrut hanyalah peristiwa administrasi. Tetap saja sejahtera tidak pergi dari pendirinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News