Utang Besar

Oleh Dahlan Iskan

Utang Besar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia juga harus menyelamatkan dua anaknya. Yang dua-duanya menjadi direktur di situ. Juga menjadi pemegang saham.

Tiga orang bapak-anak itulah pengendali Hin Leong. Tiga orang itu pula pemegang sahamnya --dengan porsi sang bapak 75 persen.

Hin Leong --agak mengejutkan-- adalah perusahaan swasta tertutup. Belum pernah go public. Sangat langka ada perusahaan besar Singapura yang tidak melepas saham di bursa.

Dengan status non-public, Hin Leong memang lebih bebas mengatur keuangan dan manajemennya. Namun Covid-19 dan Pangeran Muhamad bin Salman mengobrak-abrik kerahasiaan perusahaan itu.

Dengan gagal bayar bank-bank pun memasuki jantung perusahaan itu. Bahkan juga otoritas keuangan dan aparat penegak hukum.

OK Lim akhirnya angkat tangan. Ia menjatuhkan pedangnya: menyerah.

Ia mengajukan permintaan ke pengadilan untuk dibankrutkan. Terhitung sejak hari Jumat sebulan yang lalu: 17 April 2020.

Dengan mengirim surat ke pengadilan itu OK Lim tidak perlu lagi tertekan menghadapi pihak-pihak yang berebut menjarah asetnya.

Bisa jadi bangkrut hanyalah peristiwa administrasi. Tetap saja sejahtera tidak pergi dari pendirinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News