Utang Besar

Oleh Dahlan Iskan

Utang Besar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua bank sudah ingin lebih dulu menyelamatkan kreditnya. Dengan menekan sang pemilik.

Kini pengadilan-lah yang menjadi 'pemilik' perusahaan itu. Pengadilan akan mengangkat manajemen baru yang independen. Biasanya dari kantor akuntan besar --yang lagi tidak mengaudit perusahaan itu. Pasti Deloitte & Touche tidak punya peluang untuk memegang manajemen Hin Leong.

Tugas manajemen itu tidak berat. Hanya saja harus fair. Tugasnya hanya menyelamatkan aset perusahaan. Jangan sampai ada aset yang disembunyikan.

Namun sudah terlalu banyak aset yang pindah tangan: dijual atau pura-pura dijual. Tergantung manajemen baru itu untuk menyelamatkannya. Kalau bisa.

Aset perusahaan itu ternyata tinggal USD 700 juta. Padahal utangnya USD 3,3 miliar.

Kalau aset itu bisa dijadikan uang maka bank-bank pemberi utang hanya dapat sedikit pengembalian. Tiap utang USD 1 dolar, hanya kembali 18 cent.

Bank mengalami kerugian yang amat besar. Terutama HSBC. Satu bank ini saja bisa rugi Rp 15 triliun.

Selama ini orang lebih banyak membayangkan betapa enaknya bank. Dalam kasus seperti ini betapa pusingnya.

Bisa jadi bangkrut hanyalah peristiwa administrasi. Tetap saja sejahtera tidak pergi dari pendirinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News