Utang Lebaran

Oleh Dahlan Iskan

 Utang Lebaran
Foto: disway.id

Tentu saya tetap punya 'pasien' di hari lebaran. Bahkan sepanjang tahun.

Lebaran tahun ini "pasien" saya hanya dua: Ria yang jantungnya bocor itu baru selesai operasi. Masih banyak yang harus dilakukan.

Seorang lagi asal Banyumas. Dari Purwokerto. Dua hari sebelum lebaran ia menjalani transplantasi hati. Di Tianjin. Sukses. Operasinya 6 jam.

Saat saya menulis naskah ini ia baru saja sadar. Masih di ICU. Tapi sudah bisa tersenyum. Umurnya baru 35 tahun. Kena kanker hati stadium 4.

Untung tidak ada masalah biaya. Bisa segera ditangani. Saya terharu mendengar tekadnya: kalau sembuh nanti, ia bilang, ingin segera cari istri.

Tentu saya harus minta maaf kepada pembaca DI's Way. Di hari yang fitri ini. Minal aidin wal faizin.

Terutama pada pembaca yang rajin memberikan komentar.  Misalnya orang seperti Mas Khusnun, Malang. Yang tidak bosan-bosannya memarahi saya. Yang selalu salah menulis 'utang' menjadi 'hutang'.

Waktu saya menulis 'Pakistan terlalu banyak hutangnya' ia langsung berkomentar: Pakistan tidak punya hutang. Yang banyak adalah utang.

Tahun lalu saya berlebaran di rumah sakit. Lima hari sebelum Lebaran istri saya tidak sadarkan diri. Anak wedok saya nangis-nangis di telepon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News