Wabah COVID-19 Tak Kunjung Reda, Deddy Sitorus Minta Pemerintah Konsisten

Wabah COVID-19 Tak Kunjung Reda, Deddy Sitorus Minta Pemerintah Konsisten
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus. Foto: dok pribadi for JPNN

“Daerah-daerah itu harus dibagi atas kelompok-kelompok sesuai tantangan atau status masing-masing daerah, melakukan sinergi, dan kolaborasi,” ujarnya.

Kedua, lanjut Deddy, mengukur kapasitas penanggulangan, hambatan dan kebutuhan dalam upaya bersama melawan pandemi.

“Sebab selama ini terkesan masing-masing daerah berjalan sendiri-sendiri dan bahkan banyak kasus konflik atau perbedaan secara horizontal maupun vertikal,” ungkap legislator dari dapil Kalimantan Utara tersebut.

Ketiga, Deddy menyarankan pemerintah merumuskan target yang lebih konkret dan terukur berdasarkan kerangka kerja dan kerangka waktu yang jelas. Keempat, memastikan sosialisasi dan penegakan standar kesehatan baku diimplementasikan secara massif, terukur, dan efektif.

“Lalu saran kelima, rumuskan terobosan regulasi dan hukum untuk memastikan penanganan di bidang kesehatan dan sosial berjalan secara baik, dalam arti tepat waktu, dan tetap sasaran,” ujar Deddy.

Lebih jauh dia menyampaikan, penyebaran virus umumnya terjadi saat masyarakat tidak disiplin dengan protokol kesehatan di tempat-tempat interaksi seperti pasar, tempat ibadah, fasilitas transportasi, pesta/hajatan, dan gedung-gedung pelayanan publik/perkantoran.

Deddy menilai, masih ada saja masyarakat yang menganggap Covid-19 tidak ada dan protokol kesehatan itu seolah-olah beban. Menurutnya hal itu terjadi karena disinformasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, khususnya yang menyebar melalui media sosial.

“Karena itu tidak heran semakin banyak orang yang tidak peduli dan lalai, bahkan di banyak tempat mulai terjadi tindakan ekstrem seperti merampas jenazah pasien Covid-19,” ungkapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia masih membahayakan dan patut segera diambil langkah-langkah efektif serta sistematis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News