Wabah dari Timur Tengah Kembali Menghantui Korsel

Wabah dari Timur Tengah Kembali Menghantui Korsel
Ilustrasi. Foto: AFP

Pasien diduga mengetahui bahwa dirinya terjangkit MERS sejak berada di Kuwait. Buktinya, dia meminta istrinya yang menjemput ke bandara untuk memakai masker. Mereka juga menggunakan mobil yang berbeda saat menuju klinik kesehatan. Pasien juga mengaku tak enak badan sejak turun dari pesawat dan meminta kursi roda.

Di bandara, dia sudah diperiksa dan mengaku menderita diare selama di Kuwait. Sayang, pihak bandara abai dan membiarkan dia keluar tanpa diisolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Otoritas kesehatan beralasan bahwa kasus MERS sudah tidak pernah muncul di Kuwait sejak 2016. Karena itu, mereka pikir si pasien hanya menderita diare biasa. Apalagi, tidak ada tanda-tanda lainnya.

Dari bandara, pasien langsung menuju Samsung Medical Center. Dia sempat berada di ruang tunggu sekitar 2 jam bersama para pasien lainnya. Begitu positif MERS, dia baru diisolasi ke Seoul National University Hospital.

Tindakan pasien membuat publik berang. Dia dianggap membahayakan nyawa orang lain. Si pasien melindungi istrinya, tapi membuat nyawa sopir taksi dan puluhan orang lainnya terancam. Penduduk membuat petisi yang meminta agar begitu sehat nanti, si pembawa virus itu dihukum saja.

Saat ini 22 kru penerbangan, tenaga medis, keluarga pasien, petugas bandara, dan sopir taksi yang kontak langsung dengan si pasien sudah dikarantina di rumah masing-masing. Mereka dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Yonhap melaporkan bahwa mereka yang diisolasi itu, enam di antaranya menunjukkan gejala MERS. Setelah dites, lima orang negatif. Satu orang lainnya harus menjalani tes lanjutan. Hasilnya belum keluar.

Sekitar 440 orang lainnya yang kontak tak langsung dengan pasien juga diawasi. ’’Kami mengamati secara pasif,’’ tegas Jeong.

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menghantui Korea Selatan (Korsel). Penyakit mematikan yang mudah menular itu muncul lagi

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News