Wacana Presiden Tiga Periode Bakal Mengubah Konstelasi Politik Nasional

Wacana Presiden Tiga Periode Bakal Mengubah Konstelasi Politik Nasional
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid atau Gus Jazil. Foto: Humas MPR RI

”Hanya PDIP yang memiliki peluang mengusung sendiri, tapi kita tahu Indonesia yang majemuk ini, saya rasa PDIP tidak akan mengusung sendirian karena untuk mengatur bangsa sebesar ini kok sendirian,” katanya.

Gus Jazil mengatakan, karena nantinya pada Pilpres 2024 tidak ada calon incumbent maka partai politik memiliki tugas untuk mencari sosok yang mampu memberikan harapan baru untuk mengatasi keadaan saat ini.

”Saya pun belum bisa membaca apakah 2024 pandemi sudah selesai. Sebab banyak yang mengatakan pandemi turun Juli ini, tapi justru meningkat. Pilpres 2024 akan dibayang-bayangi oleh dampak dari pandemi. Siapapun calon presidennya harus mampu mengatasi dampak pandemi, baik dampak kesehatan dan ekonomi,” katanya.

Terkait dengan isu politik aliran sesuai dengan tema yang dibahas dalam webinar tersebut, Gus Jazil mengatakan bahwa pasca Reformasi, politik aliran mulai kendor. Saat ini tantangan yang berat dan bisa menjadi benalu demokrasi adalah praktik politik transaksional.

”Dulu zaman Bung Karno kuat politik ideologi, politik aliran. Hari ini yang popular adalah politik transaksional, itu yang popular dan itu penyakit,” ungkapnya.

Dikatakan Gus Jazil, sejak 2015 silam, Negara sudah memutuskan adanya Hari Santri Nasional (HSN) sehingga tidak perlu ada lagi pemisahan antara kaum santri dengan nasionalis. ”Nahdliyin itu pasti nasionalis. Santri itu pasti nasionalis karena kalau santri tidak nasionalis itu berarti bukan nahdliyin.

Dimana-mana digaungkan NKRI harga mati, Pancasila Jaya,” katanya.

Gus Jazil justru berharap melalui diskusi seperti yang dilakukan FCMM, bisa memberikan masukan untuk mematang format dan harapan ke depan.

Wacana adanya amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan mengubah periodesasi masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode belakangan ramai diperbincangkan di ruang publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News