Waduh, Satu Keluarga Positif Narkoba, Termasuk Bayi 17 Hari
Sementara itu, ST mengaku baru mengonsumsi sabu dalam tiga hari belakangan. Selain itu, dia juga menjadi kurir sabu, mengantar pesanan orang dengan upah sebesar Rp 300 – Rp 400 ribu.
”Baru ini makai. Kalau adik (WS, Red), mengonsumsi saat hamil dan saat sudah melahirkan,” ungkapnya.
ST menuturkan, dia berasal dari keluarga broken home. Ayah dan ibunya telah menjalani proses hukum karena kasus narkoba. Barang haram tersebut dikenalnya melalui sang ibu.
”Saat memakai rasanya hanya tenang sebenar, habis itu biasa aja. Setelah ini tidak akan menggunakan barang itu lagi,” katanya.
Informasi yang diperoleh Radar Sampit, ST, WS, dan AJ merupakan anak pasangan A (ayah) dan L (ibu). Keduanya telah menjalani proses hukum dalam perkara narkotika. A menjalani tahanan di rutan di Kasongan dengan vonis 6 tahun penjara, sedangkan L menjalani proses hukuman di Lapas Klas IIB Pangkalan Bun dengan vonis 2,5 tahun penjara.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah prihatin mendengar kabar itu. Dia akan mengambil langkah dan melakukan penertiban, karena dampak narkoba sudah sangat memprihatinkan. Pihaknya juga akan melakukan rapat dengan instansi terkait untuk mencari solusi terhadap keluarga tersebut.
”Bayi dan anak yang tidak tahu apa-apa menjadi korban. Saya akan mengambil langkah dan menertibkan, karena sudah sangat memprihatinkan,” pungkasnya. (jok/ign)
Satu keluarga di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, terpapar narkoba.
Redaktur & Reporter : Budi
- Yana Mulyana Menemukan Paket Ganja 1 Kilogram di Kebun
- Tiga ASN Kecanduan Narkoba
- Polisi Tangkap Kurir dan Bandar Narkoba di Jakarta, Barang Buktinya 2 Kilogram
- 3 Pria di Sumbar Ditangkap Polisi terkait Kasus 23 Kg Ganja
- Polda Jatim Menggerebek Rumah Kontrakan di Kertajaya Surabaya, Tepuk Tangan
- Polresta Pekanbaru Gagalkan Peredaran Narkoba Modus Ekspedisi Helm