Waduh! Serum Anti Tetanus Juga Dipalsukan, Ini Buktinya…

Waduh! Serum Anti Tetanus Juga Dipalsukan, Ini Buktinya…
Kepala BPOM Bengkulu, Drs Arnold Sianipar, M pharm Apt, saat menunjukkan serum ATS (anti tetanus) yang diduga palsu, Selasa (28/6). Foto: RIZDA/BE/jpg

Arnold menambahkan, dugaan sementara tentang efek mengkonsumi serum tersebut memang tidak fatal namun sifatnya tidak menyembuhkan. “Kami belum bisa pastikan dampak pemakai serum ini, kemungkinan akibat yang ditimbulkan yaitu tidak ada perbaikan kondisi kesehatan dalam tubuh,” terangnya.

Dijelaskannya, dari Sabtu (26/6), tim pengawas sudah menyebar ke beberapa titik sarana distribusi vaksin di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma dan Kota Bengkulu. “Sampel yang kita ambil di Kota Bengkulu sebanyak 13 sarana distribusi, dan sebanyak 36 terdapat di titik 3 Kabupaten Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Dibeberkannya, Tim BPOM yang terdiri dari 11 orang sudah melakukan pengawasan dan pengambilan 48 sampel sarana distribusi hasilnya negatif dan satu sampel serum yang akan diperiksa lebih lanjut ke laboratorium di Jakarta. 

“Hari ini juga (kemarin) kita akan megirimkan sampel serum tersebut, jika terbukti memang benar palsu maka akan segera kami tindak lanjuti. Ini sudah merupakan tindakan kriminal, tentunya banyak pihak yang terkait dengan pendistribusian serum yang diduga palsu, terutama yang mengerti cara penggunaan ampul ini” ungkapnya.

Ia mengimbau, agar warga Provinsi Bengkulu berhati-hati mengkonsumsi semua jenis produk obat yang beredar, baik itu obat modern maupun tradisional. “Perhatikan kemasannya, kalau tidak sesuai dengan yang sudah pernah dibeli sebelumnya jangan dipakai. Namun, mengkonsumi obat atas resep dokter yang terpercaya merupakan cara yang paling aman menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” demikian Arnold.(cw4/ray/jpnn)

BENGKULU – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menyatakan vaksin yang tersebar di Provinsi Bengkulu, dipastikan aman setelah melakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News