Wahai Kader PDIP, Contohlah Bung Karno dan Bu Mega

Wahai Kader PDIP, Contohlah Bung Karno dan Bu Mega
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan saat membuka rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Jawa Barat di Bandung, Selasa (23/2). Foto: DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya punya dua figur penting sebagai teladan bagi setiap kader. Yakni Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputro.

Menurut Hasto, cara kader PDIP dalam berpolitik sudah semestinya merujuk pada dua figur beken itu. “Ada banyak hal yang patut ditiru para kader atas apa yang telah dilakukan Bung Karno dan Ibu Megawati,” ujar Hasto dalam acara pembukaan rapat kerja daerah (rakerda) DPD PDIP Jawa Barat di Bandung, Selasa (23/2).

Sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP, rakerda itu dihadiri ribuan kader partai berlambang kepala banteng tersebut. Hadir pula Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanuddin dan bendahara umumnya, Waras Wasisto serta unsur DPP antara lain Komaruddin Watubun dan Andreas Pareira.

Di hadapan ribuan kader PDIP itu Hasto menegaskan, baik Bung Karno maupun Megawati selalu menjadikan politik dan kekuasaan untuk mengabdi pada kepentingan rakyat. Hasto lantas menceritakan pengalaman Megawati ketika masih menjadi anggota Komisi IV DPR dan menentang rencana pemerintahan Orde Baru menjadikan wilayah Karawang sebagai kawasan Industru.

“Maka saat itu Ibu Mega melakukan suatu gerakan untuk melakukan perlawanan. Tetapi apa daya, kekuatan Orde Baru begitu mengekang," ujar Hasto.

Karenanya Hasto mengingatkan pesan dari Megawati tentang pentingnya struktur PDIP di tingkat kecamatan atau pengurus anak cabang (PAC) dan kelurahan atau ranting untuk bersentuhan langsung dengan rakyat. Hal itu penting untuk mengetahui kondisi sesungguhnya yang dihadapi masyarakat sekaligus menyerap aspirasi yang ada.

"PAC dan ranting harus dapat penguatan karena merekalah esensi kekuatan partai,” ujar Hasto di acara yang juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan itu.(ara/JPNN)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News