Wajah Parlemen Semakin Buruk
jpnn.com - JAKARTA - Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, Panji Anugerah Permana menilai, wajah DPR periode 2014-2019 akan lebih buruk dibanding sebelumnya.
Alasannya, jaringan kekerabatan di dalam partai politik telah masuk ke lingkup DPR, termasuk juga DPD RI.
"Di pemilu legislatif, oligarki jadi penentu terpilihnya caleg DPR dan DPD. Jadi, kompetisi politik menuju DPR dan DPD yang semestinya berada di wilayah kapasitas dan kapabilitas beralih ke ranah oligarki. Posisi sebagai anak istri atau anak gubernur sangat menentukan seseorang terpilih," ungkap Panji Anugerah Permana, dalam diskusi, "Wajah Parlemen (DPR dan DPD RI) Kita", di press room DPD, Senayan Jakarta, Jumat (28/8).
Pendatang baru anggota dwan ini,ujarnya, akan bercampur dengan anggota Dewan periode 2009-2014 yang kinerjanya sangat mengecewakan. Kalau itu bersatu di Senayan, saya pastikan wajah parlemen ini semakin buruk di lima tahun mendatang," pungkasnya.
Dia katakan, wajah parlemen sangat ditentukan oleh sistem kepartaian, rekrutmen dan pembinaan kader oleh partai politik bersangkutan.
"Tiga faktor (sistem kepartaian, rekrutmen dan pembinaan kader), itu yang sesungguhnya menentukan wajah Parlemen Indonesia," kata
Kalau ketiga hal tersebut tidak dibenahi lanjutnya, maka wajah Parlemen Indonesia akan tetap suram karena kinerjanya yang tidak menentu. (fas/jpnn)
JAKARTA - Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, Panji Anugerah Permana menilai, wajah DPR periode 2014-2019 akan lebih buruk dibanding sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Taaruf Cak Imin dengan Bakal Cakada: Niat Memajukan Daerah dan Indonesia
- TKN Sebut Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Sukarelawan
- Pemerasan Caleg Rp 200 Juta, Anggota Bawaslu Polisikan Ketua Panwaslu
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Amir Uskara Sebut PPHN Harus Memuat Target Pembangunan yang Terarah, Bukan Cuma Asumsi