Wajarkah Berat Badan Naik Saat Sedang PMS?

Wajarkah Berat Badan Naik Saat Sedang PMS?
Berat Badan. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

Kenaikan berat badan air biasanya ditandai dengan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, walaupun tidak terlalu jelas terlihat, dan perut yang terasa begah.

2. Perubahan nafsu makan

Asupan energi selalu naik dan turun seiring dengan siklus menstruasi. Menurut berbagai penelitian, asupan energi paling rendah cenderung terjadi saat masa ovulasi dan paling tinggi pada fase luteal dan folikular atau PMS yang didominasi hormon progesteron.

Hormon progesteron juga meningkatkan penggunaan energi tubuh, sebagai kompensasinya tubuh lebih banyak makan, dan akhirnya menyebabkan berat badan naik saat PMS.

Sebaliknya, hormon estrogen memiliki sifat anoreksigenik atau meregulasi saluran cerna dengan cara menghambat kontrol saraf untuk nafsu makan, mengurangi kuantitas makanan per waktu makan, dan meningkatkan level rasa kenyang.

Pada masa pra-menstruasi, hormon estrogen kadarnya sangat rendah sebagai kebalikan dari progesteron yang melonjak tinggi. Akibatnya, nafsu makan akan lebih tinggi dari biasanya, sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Cenderung makan karbohidrat tinggi

Hormon serotonin berperan penting dalam dalam gejala fisiologis dan psikologis selama PMS, terutama dalam perubahan mood dan kontrol nafsu makan. Serotonin ternyata juga berkaitan dengan kontrol otak dalam menentukan pola makan dan komposisi diet.

Berbagai gejala fisiologis dan gejala PMS yang biasanya mulai terasa sekitar 7-10 hari, sebelum hari pertama menstruasi, dan mereda dalam 1-2 hari setelah haid mulai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News