Wajarkah Berat Badan Naik Saat Sedang PMS?
Selama masa pra-menstruasi, kadar serotonin cenderung rendah, sehingga menyebabkan wanita lebih rentan mengalami depresi dan makan makanan lebih banyak dari biasanya.
Selain itu, tubuh akan cenderung menginginkan jenis makanan tertentu yaitu karbohidrat yang bertujuan untuk meningkatkan kadar serotonin dalam otak.
Karbohidrat memengaruhi peningkatan penggunaan triptofan ke otak, yang nantinya penting dalam sintesis hormon serotonin.
Dengan kata lain, dorongan untuk mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang tinggi merupakan mekanisme adaptif tubuh untuk mengompensasi kadar serotonin yang rendah pada masa pra-menstruasi, sekaligus menjadi bentuk upaya tubuh untuk meningkatkan mood.
Food Craving
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa wanita saat PMS memiliki frekuensi food craving yang lebih sering disertai depresi yang lebih intens. Jenis makanan yang diinginkan pun cenderung yang ‘enak-enak’ seperti makan makanan manis dan berlemak. Itulah alasan berat badan naik saat mengalami PMS.
3. Lebih malas bergerak
Selain faktor hormonal, kurangnya aktivitas fisik juga turut berperan dalam kenaikan berat badan. Wanita yang mengalami PMS umumnya merasakan nyeri dan gangguan mood yang lebih intens.
Hal ini dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, lebih banyak berdiam diri dan tidak terlalu bersemangat. Akibatnya, tubuh pun kurang beraktivitas dan berpeluang lebih besar mengalami kenaikan berat badan.
Berbagai gejala fisiologis dan gejala PMS yang biasanya mulai terasa sekitar 7-10 hari, sebelum hari pertama menstruasi, dan mereda dalam 1-2 hari setelah haid mulai.
- 7 Khasiat Jambu Biji, Bikin Penyakit Kronis Ini Ogah Mendekat
- 5 Manfaat Rutin Mengonsumsi Telur, Turunkan Risiko Serangan Penyakit Ini
- 4 Manfaat Terong, Bikin Penyakit Ini Tidak Berkutik
- 5 Rempah Ajaib yang Bantu Turunkan Berat Badan
- 6 Buah Ini Bantu Proses Penurunan Berat Badan Makin Mudah
- 5 Bahaya Makan Madu Berlebihan, Tidak Aman untuk Penderita Penyakit Ini