Wakil Ketua MPR Dorong Masyarakat Bergotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19

Wakil Ketua MPR Dorong Masyarakat Bergotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19
Anggota MPR Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily (tengah) dalam Diskusi Empat Pilar dengan tema “Penguatan Nilai Gotong Royong untuk Antisipasi Resesi” di Media Center MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan masyarakat Indonesia menyadari bahwa menghadapi situasi sulit di masa pandemi Covid-19, seluruh elemen bangsa harus bersatu. Gotong royong dan persatuan menjadi salah satu nilai yang sangat kuat dan modal dasar menghadapi dampak dari pandemi Covid-19, termasuk mengantisipasi resesi ekonomi.

“Gotong royong merupakan nilai dasar kebangsaan yang sangat diperlukan saat ini. Juga semangat solidaritas dan kolaborasi. Kondisi bangsa saat ini memerlukan kerjasama semua pihak,” kata Lestari Moerdijat dalam Diskusi Empat Pilar dengan tema “Penguatan Nilai Gotong Royong untuk Antisipasi Resesi” di Media Center MPR/DPR RI, Lobi Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Narasumber lain diskusi ini adalah anggota MPR Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian dan UMKM Luhur Pradjarto, dan Ketua/Pendiri NCBI(Nation and Character Building Institute) Juliaman Saragih.

Rerie, sapaan Lestari Moerdijat, mengutip survei aspirasi dan sampling acak sebanyak 389 responden pada periode Mei – Juni 2020. Dari survey itu, responden setuju bahwa Covid-19 adalah ancaman.

“Lebih dari 31 persen responden setuju Covid-19 merupakan ancaman. Jika dikelompokan, lebih dari 70 persen setuju dan sadar bahwa Covid-19 adalah ancaman,” kata Wakil Ketua MPR dari Partai Nasdem ini.

Mengutip analisa lainnya, Rerie menyebutkan ekonomi merupakan ancaman utama dari pandemi Covid-19.

“Jadi publik pada dasarnya paham bahwa pandemi Covid 19 bukan sekadar ancaman kesehatan saja, tapi bisa berujung pada problem besar akibat hambatan atau ekses pandemi Covid-19. Yaitu menurunnya aktivitas perekonomi. Tak boleh dilupakan adalah masalah stabilitas nasional kita. Bagaimana pertahanan menghadapi penyakit, bermacam masalah, dan social unrest,” ujarnya.

Menurut Rerie, Indonesia memiliki empat konsensus kebangsaan menghadapi tantangan itu. Mengutip survey Charities Aid Foundation, Indonesia adalah negara yang giving indeks-nya terus naik dalam 10 tahun terakhir. Solidaritas (gotong royong) dan kedermawanan menjadi modal sosial menghadapi Covid-19. Gotong royong sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan masyarakat Indonesia menyadari bahwa menghadapi situasi sulit di masa pandemi Covid-19, seluruh elemen bangsa harus bersatu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News