Wakil Sekjen Demokrat Sebut New Normal Menambah Jumlah Kasus Positif COVID-19

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan Fecho mengkritisi kebijakan New Normal yang dikampanyekan pemerintah di tengah pandemi Cobid-19.
Pasalnya, hal tersebut dinilai ikut berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19.
Hal itu disampaikan Irwan melihat data terbaru penambahan jumlah kasus positif pada Kamis (9/7) yang mencapai 2.657 orang, sehingga total menjadi 70.736 kasus.
"Akhir Mei lalu saya sudah mengingatkan pemerintah terkait pemberlakuan New Normal yang terburu-buru. Bahkan saya menganggap kebijakan ini bentuk kekalahan perang pemerintah melawan Covid-19," kata Irwan, Jumat (10/7).
Menurut dia, seharusnya jika mau menetapkan situasi New Normal, pemerintah tegas dan fokus menurunkan angka penularan Covid-19 yang bertambah secara eksponensial setiap harinya, sampai kemudian melewati puncak dan kurvanya terus turun melandai mendekati situasi normal sebelum pandemi.
"Apa yang terjadi pada saat ini di mana angka yang positif naik dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya telah menunjukkan bahwa langkah New Normal yang diambil pemerintah adalah blunder bagi rakyat dan negara," tegas anggota DPR RI asal Kalimantan Timur ini.
Irwan menyebutkan, saat ini korban yang positif Covid-19 dan meninggal terus bertambah.
Penanganan corona juga tak kunjung membaik sehingga dampaknya makin meluas terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang berkepanjangan.
Kebijakan pemerintah soal New Normal dianggap merupakan blunder, karena korban justru makin bertambah.
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus