WAMTI: Neraca Komoditas Harus Jamin Kecukupan Pasokan Dalam Negeri

WAMTI: Neraca Komoditas Harus Jamin Kecukupan Pasokan Dalam Negeri
Ilustrasi - Petani di Kampung Budaya Sindang Barang RW 08, Desa Pasir Eurih, Tamansari, Bogor mengayak gabah kering hasil panen. Foto: Ricardo/jpnn.com

Dengan begitu, komoditas yang diproduksi diterima konsumen tepat waktu dengan kualitas terjaga.

Selama ini produksi komoditas seringkali berlebih, namun tidak bisa sampai akibat ketidaklancaran atau suplai chain tidak efektif.

“Simpul-simpul suplai chain itu yang mesti dievaluasi, dibenahi apakah sudah efisien dan efektif,” tegas Agusdin.

Ketiga, peningkatan daya beli masyarakat. Daya beli ini dipercaya akan mendorong permintaan yang pada akhirnya meningkatkan produksi.

Keempat, pengendalian produk-produk yang berasal dari luar negeri, terutama komoditas dengan harga lebih murah yang berpotensi mengganggu harga yang ditetapkan produsen dalam negeri.

Agusdin mencontohkan, pengendalian garam impor yang jauh lebih murah diperlukan agar tidak mengganggu keberlangsungan produksi dalam negeri.

“Pemerintah harus mengevaluasi keempat hal tersebut untuk memastikan ketersediaan kita cukup dan produksi di dalam negeri tidak terganggu,” kata dia.

Kelima, pemerintah harus memberikan insentif kepada petani sebagai produsen utama.

Wahana Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (WAMTI) mengatakan keberadaan neraca komoditas yang saat ini sedang digodok oleh pemerintah, harus menjadi jaminan ketersediaan dan kecukupan pasokan di dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News