Warga Alami Kulit Bolong-bolong, Melepuh, Diduga Ini Penyakitnya

Warga Alami Kulit Bolong-bolong, Melepuh, Diduga Ini Penyakitnya
Pedagang menyerat ternak sapinya di Pasar Hewan Beji, Tulungagung. Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko

Saat datang, ada sejumlah bagian dari kulit mereka yang melepuh dan seperti membentuk cincin yang tengahnya gosong seperti (warna) arang. Ciri-ciri ini dalam ilmu medis dikenali sebagai ciri penyakit antraks.

"Mereka sudah diobati, namun tidak rawat inap. Kalau sudah (kondisi) begitu biasanya demam sudah beberapa hari sebelumnya," tutur Didik.

Luka akibat penyakit kulit yang diduga kontaminasi bakteri antraks itu menyebar di beberapa bagian tubuh penderita. Ada yang di tubuh, ada yang di betis, kaki, tangan dan lainnya.

"Tetapi sementara kami belum bisa memastikan antraks atau bukan karena hasil uji laboratorium belum kami terima dari Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Kalau sampelnya sudah kami kirim, atau lebih tepatnya dibawa oleh Kepala BB Veteriner (Wates) Yogyakarta," katanya.

Diperkirakan, hasil uji laboratorium di BB Veteriner Wates Yogyakarta baru keluar sepekan setelah sampel dikirim. "Mungkin Kamis (10/6) depan hasilnya baru kami terima," ujar Didik.

Sebelumnya, Jumat (4/6), Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengonfirmasi bahwa penyebab kematian 26 ternak sapi di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, dalam kurun sebulan terakhir adalah karena serangan virus antraks.

Jumlah ternak yang mati di wilayah Desa Sidomulyo teridentifikasi sebanyak 29 ekor, dengan perincian 26 sapi dan tiga kambing.

Kasus yang sempat membuat warga gempar itu kemudian diselidiki oleh Dinas Peternakan Tulungagung dengan mengerahkan tim Keswan untuk mengambil sampel isi lambung, darah serta empedu ternak yang mati.

Sebanyak enam warga Desa Sidomulyo, Tulungagung, dikabarkan mengalami gejala penyakit kulit, seperti melepuh yang membentuk lingkaran disertai gatal-gatal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News