Warga Batam Anggap Sia-sia UMK Naik

Harga Bahan Pokok Terus Meroket

Warga Batam Anggap Sia-sia UMK Naik
Warga Batam Anggap Sia-sia UMK Naik
Harga gula juga masih di kisaran tinggi. Sejumlah pedagang di Mitra Raya, Avava Fres Market, Pasar Bengkong dan Mega Legenda misalnya, menjual gula curah Rp 10.000-10.500 per kilogramnya. "Semua serba mahal sekarang. Kalau kami sih tergantung harga dari distributor saja," kata Srinah.

Kenaikan harga bahan pokok tersebut akhirnya kerap membuat dahi ibu-ibu berkerut. Tak jarang mereka membatalkan rencana belanja karena duitnya tak cukup. Seperti misalnya yang diutarakan Roslina (34), warga Perumahan Pesona Mantang, kepada Batam Pos.

"Sekarang bawa duit Rp 100 ribu ke pasar nggak dapat apa-apa. Beras Rp 9.500, minyak Rp 10.000-11.000. Gula Rp 10 ribu, belum lagi daging Rp 90 ribu dan cabai merah yang harganya nggak karuan," kata Roslina, saat ditemui di Pasar Bengkong Harapan, Sabtu kemarin.

Ibu rumah tangga yang juga bekerja di kawasan industri Mukakuning ini mengatakan, kenaikan upah yang bakal ia terima dalam waktu dekat menyusul turunnya putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan, yang menetapkan UMK Batam Rp 1.110.000, tak membawa pengaruh apa-apa kalau harga kebutuhan tetap mahal. Padahal Roslina mengaku baru sekitar sebulan lalu keluar uang banyak untuk biaya sekolah anaknya.

BATAM - Kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Batam dari Rp 1.045.000 menjadi Rp 1.110.000, sepertinya banyak dipandang sia-sia. Pasalnya, harga berbagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News