Warga Demo Tuntut DBH Migas 10 Persen

Warga Demo Tuntut DBH Migas 10 Persen
Warga Demo Tuntut DBH Migas 10 Persen
Dalam orasinya, Seem Mugu sangat menyesalkan DBH Migas yang diterima pemerintah daerah Kabupaten Sorong tidak sedikitpun untuk membangun empat kampong yang ada di distrik Seget yakni Kampung Malabam, Kampung Rayas, Kampung Kasimle dan Tanjung Suka, padahal kampong-kampung ini sangat dekat dengan lokasi pengeboran minyak yang selama puluhan tahun sudah dikeruk hasilnya.

Dalam kesempatan ini, orator menyatakan, kewajiban perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Seget sudah dilaksanakan dengan baik dan masyarakat tidak mempermasalahkannya, tetapi masyarakat menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Sorong yang selama ini menerima Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari pemerintah pusat. Massa mempertanyakan DBH yang diterima Pemda Kabupaten Sorong dikemanakan saja karena sampai saat ini tidak ada satupun fasilitas dibangun di empat kampong yang ada di Seget, kalaupun ada fasilitas umum yang dibangun, itu bukanlah dari dana bagi hasil migas. Demonstran menilai, tidak ada sepeserpun dana dari DBH Migas yang dikembalikan ke tanah mereka yang berlimpah hasil bumi yang sudah dikeruk selama ini.

Massa demonstran diterima Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sorong, Adam Syatfle, didampingi Wakil Ketua II, Max Fonataba dan sejumlah wakil rakyat lainnya. Dalam kesempatan ini, masyarakat Seget menantang anggota DPRD Kabupaten Sorong menunjukkan bukti kalau ada pembangunan di empat kampong yang ada di Seget yang sumber dananya menggunakan DBH Migas, dan kalau perlu  langsung turun lapangan menunjukkan bangunan yang dibangun menggunakan dana DBH Migas. 

“Dari data pembangunan yang kami miliki, untuk kampung Malabam dibangun kantor desa yang dananya berasal dari dana bantuan sosial Papua Barat, pembangunan 12 unit rumah tahun 2009 dari dana Otsus, di Kasimle tahun 2009/2010 pembangunan rumah dari dana Otsus, kampung rayas tidak ada pembangunan dan di kampung Suka juga tidak ada. Yang jelas tidak ada pembangunan dari DBH Migas,” kata Sarah Kalasuat yang membacakan  data pembangunan empat kampung di distrik Seget tersebut dihadapan wakil rakyat Kabupaten Sorong.

Lanjut Sarah mengatakan, sarana pendidikan dan kesehatan di empat kampong ini masih minim, demikian juga dengan beasiswa tidak ada yang sampai perguruan tinggi, yang ada hanya dari SD sampai SMP, sehingga tidak ada anak-anak dari Seget yang sekolah hingga perguruan tinggi. “Dimanakan DBH Migas itu,” tanya Sarah sembari melanjutkan, hal lain yang cukup memprihatinkan, masyarakat di empat kampong Seget hingga saat ini tidak menikmati listrik dan air bersih.

AIMAS – Ratusan warga distrik Seget menggelar aksi demo damai di kantor DPRD Kabupaten Sorong menuntut 10 persen Dana Bagi Hasil (DBH) Migas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News