Warga Indonesia di Queensland Ikut Kebanjiran, Begini Kondisi Terkini Mereka

"Rumah atau unit mereka kebanjiran. Tidak ada listrik sehingga mereka tak bisa memasak dan menyimpan bahan makanan. Mereka juga kesulitan akses untuk membeli makanan," jelas Febi.
"Jadi di hari pertama kami fokus untuk membantu makanan dan air minum," tambahnya.
Ia menjelaskan banyak warga Indonesia yang tinggal di St Lucia karena lokasinya paling dekat dengan kampus Queensland University.
IMCQ menurut Febi sebenarnya memiliki gedung yang telah disiapkan sebagai tempat evakuasi.
"Tapi karena letaknya agak jauh dari St Lucia, dan kebetulan ada beberapa rumah mahasiswa yang masih aman, sehingga mereka mengungsinya bukan ke IMCQ," paparnya.
Distribusi bahan makanan terhambat banjir
Laporan ABC News menyebutkan stok bahan makanan di toko-toko dan supermarket wilayah tenggara Queensland pada hari Selasa (01/03) mulai menipis meskipun disebutkan tak akan berlangsung lama.
Toko dan supermarket yang terendam air, aliran listrik yang putus, serta penutupan jalan menghambat pengiriman daging dan makanan segar.
Menurut pengelola salah satu jaringan supermarket IGA Graham Booysen, sebanyak 35 toko mereka di Queensland akan mengisi kembali tokonya secepat mungkin.
Asep Nugraha, mahasiswa Indonesia korban banjir di Queensland, hingga hari ini masih bertahan di tempat penampungan
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan