Warga Indonesia Ikut Sukseskan Penggunaan Tenaga Surya di Australia Selatan
Nila mengeluarkan biaya AU$4.500 dolar, atau lebih dari Rp45 juta saat memasang 13 panel surya dan mengaku kini tagihan listriknya bisa menghemat hingga 15 persen.
Ia menjelaskan faktor cuaca berpengaruh kepada seberapa banyak energi yang bisa dihasilkan oleh panel surya.
"Biaya pemakaian listrik dihitung dari berapa banyak konsumsi kita dikurangi perhitungan tarif energi yang dihasilkan panel," jelasnya.
"Jadi ada bad day dan good day dalam perhitungannya, tapi pada akhirnya masih jauh lebih murah daripada tanpa panel," kata Nila.
Warga lainnya, Henry Michael Pattie, mengatakan telah memasang sebanyak 22 panel surya di rumahnya sejak Februari lalu.
"Pada musim panas tahun lalu, kami menggunakan AC di rumah sejak siang hingga malam hari, sehingga pemakaian listrik sangat tinggi," katanya kepada wartawan ABC Indonesia Farid M. Ibrahim.
Akhirnya ia memutuskan untuk memasang panel surya dan ternyata sangat membantu.
Pasang baterai juga dapat subsidi
Namun Henry mengaku terkendala karena energi listrik yang dihasilkan dari panel di atap rumahnya hanya bisa digunakan pada siang hari, bukan pada malam hari ketika kebutuhan listrik justru lebih besar.
Pada 11 Oktober 2020 lalu, Australia Selatan berhasil menggunaan listrik dengan 100 persen pasokannya dari tenaga surya
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka