Warga Kali Code Terbelah Soal Relokasi

Warga Kali Code Terbelah Soal Relokasi
Warga Kali Code Terbelah Soal Relokasi
Berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB) Kota Jogja, kiriman lahar dingin pertama satu bulan silam sampai saat ini ada 500 KK yang harus kehilangan rumah. Kondisi terparah dialami warga di Kampung Joguyudan dan Ledok Kotabaru. Di kedua wilayah tersebut tercatat ada 145 rumah yang terendam pasir dan lumpur dengan ketinggian 50-100 centimeter.

Wali Kota Herry Zudianto memprediksi, dengan kondisi musim penghujan yang masih akan berlangsung lama ditambah dengan material Merapi di Kali Boyong diperkirakan mencapai 30 juta meter kubik, warga yang bakal kehilangan rumah sangat mungkin bertambah. Apalagi, dari data yang masuk, material Merapi yang telah mengalir ke Kali Code baru 5 juta meter kubik. "Relokasi merupakan langkah antisipasi terjadinya bencana. Bukan karena sikap reaktif pemkot usai kiriman lahar dingin 29 November lalu," terangnya.

Dengan tingginya ancaman itu, Herry pun berharap jika memang pihaknya harus merelokasi warga bantaran Code karena keinginan bersama. Bukan pemkot yang bekehendak memindahkan warga sekitar sungai yang membelah Kota Jogja tersebut.

Gubernur DIJ Hamengku Buwono X telah menyiapkan lahan kosong di depan kantor BNPB Jalan Kenari. Lahan tersebut mereka sediakan untuk menjadi huntara bagi warga bantaran Code yang rumahnya terendam material pasir dan lumpur.

JOGJA - Rencana Pemkot Jogja untuk merelokasi 500 rumah warga di bantaran Kali Code yang tertimbun pasir dan lumpur lahar dingin tak semulus yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News