Warga Blokir Jalinsum Minta Jenazah Yusri Dikembalikan

Warga Blokir Jalinsum Minta Jenazah Yusri Dikembalikan
Aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kembali terjadi Kabupaten Muratara. Kali ini di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, kemarin. Foto: sumeks/jpg

jpnn.com, MURATARA - Warga Muratara kembali menggelar aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Sumatera Selatan.

Mereka menggunakan batang pohon dan mendirikan tenda di Jalinsum, untuk menuntut pencarian jenazah Yupir, tersangka kasus curas yang tenggelam di aliran sungai Rawas.

Macis, warga Desa Karang Anyar, menyatakan aksi pemblokiran Jalinsum Muratara yang menghubungkan Jambi, dilakukan Sabtu (18/11) sekitar pukul 16.30 WIB.

Warga mengaku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian, yang melakukan penembakan terhadap Yupir tersangka curas yang melarikan diri ke sungai Rawas, namun sampai saat ini jenazah Yufir belum juga ditemukan.

"Warga di Karang Anyar, nuntut jenazah Yupir, polisi yang nembak warga yang harus mencari. Sudah beberapa hari ini, jenazah belum ditemukan," katanya, kemarin.

Warga mengaku, tidak mau membuka akses jalinsum sehingga jenazah Yupir dikembalikan. Sampai saat ini, aksi blokir Jalinsum masih terus berlanjut, dan warga sudah beberapa kali dimediasi oleh beberapa pihak pemerintah, DPRD, maupun Koramil 406-03 Muara Rupit.

Namun, semua mediasi gagal dan warga ingin Bupati Muratara, H Syarif Hidayat turun secara langsung. Untuk saat ini situasi di sepanjang Jalinsum Muratara, cukup kondusif dan sejumlah pengendara banyak menepikan kendaraan di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Muratara.

Sementara itu, pihak Polres Mura, maupun Pemda Muratara, hingga saat ini belum bisa memberikan konfirmasi mengenai aksi blokir Jalinsum di Desa Karang Anyar, Kabupaten Muratara.

Warga Muratara kembali menggelar aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Sumatera Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News