Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag

Para Janda Tek Dung Ingin Bangun Rumah Baru

Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag
Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag
 

Lantas, kabar keberadaan Lukas itu disampaikan ke pos besar tentara Belanda di Jakarta. Akhirnya, setelah asar, turun perintah dari Jakarta untuk membumihanguskan Rawagede. Celakanya, sebelum azan asar, Lukas sudah meninggalkan Rawagede. Dia menuju daerah Sukatani, Cikarang, Bekasi, untuk menyerang lapangan terbang di Cililitan bersama sekitar seratus tentara Indonesia.

 

Serdadu Belanda tidak tahu bahwa Lukas sudah keluar dari Rawagede. Sejatinya, jalur-jalur yang menuju Rawagede sudah ditutup. Tapi, tentara Belanda masuk lewat utara Rawagede yang dilewati rel kereta api dengan jalan kaki. Senin malam, serdadu Belanda itu langsung mengepung Rawagede dengan formasi letter U. Operasi Belanda tersebut dipimpin Mayor Leinenn.

 

Ratusan warga Rawagede semakin gaduh ketika barisan serdadu Belanda mulai mendekat ke rumah-rumah mereka. Kaum laki-laki langsung keluar rumah. Beberapa di antara mereka bersembunyi di Sungai Rawagede yang kebetulan sedikit banjir. Mereka menggunakan dedaunan sebagai penutup kepala. Nahas bagi Bitol, dia ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya. Dia tewas dengan bekas tembakan di kepala.

 

Cawi baru tahu suaminya meninggal menjelang duhur. "Saat itu, perempuan tidak berani keluar rumah," katanya. Apalagi, saat itu bunyi tembakan terdengar tiada henti. Bunyi senapan mesin saat itu, jelas Cawi, dredet, dredet, dredet"

Harapan besar menghinggapi para janda dan ahli waris korban pembantaian oleh tentara Belanda di Rawagede, Karawang, Jabar, setelah gugatan mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News