Warga Tunisia Kembali Protes
Minta Bersih dari Antek Ben Ali
Kamis, 20 Januari 2011 – 22:19 WIB

Warga Tunisia Kembali Protes
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku di republik paling utara Benua Afrika itu, pemerintahan sementara Tunisia punya waktu 60 hari untuk menjalankan kepemimpinan. Setelah itu, mereka harus menyelenggarakan pemilihan presiden (pilpres) untuk menunjuk kepala negara baru. Seiring terbentuknya pemerintahan baru, pemerintahan sementara akan bubar.
Kendati unjuk rasa anti pemerintah sempat memacetkan ibu kota, kantor PM menyatakan bahwa rapat perdana kabinet Tunisia akan tetap dihelat sesuai dengan jadwal. Rencananya, rapat tersebut diadakan pada pukul 15.00 waktu setempat. "Sejauh ini, tidak ada perubahan jadwal," kata juru bicara kantor PM dalam wawancara telepon dengan Associated Press kemarin.
Untuk menegakkan keamanan terkait dengan gelombang unjuk rasa yang juga muncul di beberapa kota lain, jam malam tetap diberlakukan. Tapi, pemerintahan Ghannouchi mengurangi durasi jam malam dan mengubah pemberlakuannya. Mulai kemarin jam malam berlaku sejak pukul 20.00 sampai 05.00. Semula jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 sampai 07.00.
Sejak terbentuk, pemerintahan sementara Ghannouchi memang terus bergolak. Bahkan, politikus 69 tahun itu terpaksa keluar dari RCD demi memenangi dukungan rakyat. Demikian juga dengan Presiden Sementara Foued Mebazaa. Tapi, Selasa lalu (18/1) empat menteri kabinet baru tetap memilih mundur dari jabatan mereka. Sebab, serikat dagang terbesar negeri tersebut tidak mengakui pemerintahan sementara. (hep/c10/dos)
TUNIS - Masuknya beberapa politikus pro-Zine El Abidine ben Ali, presiden terguling, dalam kabinet baru Tunisia memantik protes. Kemarin (19/1) ratusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza