Waspada Gempa dan Tsunami di Cilegon, Jika Terjadi Sangat Berbahaya

Waspada Gempa dan Tsunami di Cilegon, Jika Terjadi Sangat Berbahaya
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Dwikorita menerangkan sekurang-kurangnya terdapat empat sumber potensi gempa bumi dan tsunami di area tersebut, yaitu Zona Megathrust berstatus rawan gempa bumi dan tsunami, Zona Sesar Mentawai, Semangko, dan Ujung Kulon berstatus rawan gempa bumi dan tsunami, Zona Graben Selat Sunda berstatus rawan longsor dasar laut, dan Gunung Anak Krakatau yang jika erupsi juga dapat memicu tsunami.

Berdasarkan pemodelan dilakukan BMKG jika gempa terjadi di Zona Megathrust Selat Sunda maka terdapat potensi kekuatan gempa hingga mencapai magnitudo 8,7.

Diperkirakan, kawasan Cilegon akan terdampak dengan tingkat intensitas guncangan VI-VII MMI, yang dapat menimbulkan kerusakan ringan, sedang, hingga berat.

Baca Juga: Bulungan Diguncang Gempa, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Dengan kekuatan maksimum 8,7 tersebut, potensi genangan tertinggi diperkirakan mencapai 8,28 meter, yaitu di sekitar Pelabuhan Merak Kota Cilegon. Posisi pelabuhan berada pada teluk menghadap celah sempit (selat) berseberangan dengan Pulau Merak Besar, memungkinkan terjadinya amplifikasi atau penguatan gelombang tsunami di lokasi tersebut.

Genangan tsunami diperkirakan mencapai jarak maksimum sekitar 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan dan Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan yang landai.

"Bencana ikutan akibat gempa bumi dan tsunami juga berpotensi terjadi di kawasan industri Cilegon, berupa kebakaran, sebaran zat kimia yang berbahaya, ledakan akibat bahan kimia, ataupun tumpahan minyak," kata Dwikorita. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BMKG mewanti-wanti Pemerintah Provinsi Banten untuk mewaspadai potensi gempa dan tsunami, terutama di Kota Cilegon.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News