Waspada, Kurang Tidur Bisa Menggangu Kehidupan Sosial

Waspada, Kurang Tidur Bisa Menggangu Kehidupan Sosial
Ilustrasi tidur. Foto: Pixabay

Di bagian lain dari penelitian ini, lebih dari 1.000 orang direkrut secara online melalui pasar Mechanical Turk milik Amazon untuk menonton klip dari para peserta yang berbicara satu sama lain tentang kegiatan-kegiatan biasa.

Mereka diminta menilai seberapa kesepian mereka masing-masing muncul, tanpa menyadari bahwa beberapa orang kurang tidur.

Mereka yang berada dalam keadaan kurang tidur dianggap lebih kesepian dan kurang diinginkan secara sosial oleh para pengamat.

Para peneliti kemudian menguji apakah perasaan kesepian ini menular dan meminta para pengamat untuk menilai tingkat isolasi sosial mereka sendiri setelah menonton klip selama 60 detik.

"Manusia adalah spesies sosial. Namun kurang tidur bisa mengubah kita menjadi penderita kusta sosial," kata penulis senior, Matthew Walker, profesor psikologi dan ilmu saraf di Berkeley, seperti dilansir laman Independent, Minggu (21/10).

"Semakin sedikit tidur yang Anda dapatkan, maka semakin sedikit Anda ingin berinteraksi secara sosial. Pada gilirannya, orang lain menganggap Anda sebagai lebih menjijikkan secara sosial, yang semakin meningkatkan dampak buruk isolasi sosial dari tidur," jelas Walker.

Walker menambahkan bahwa rutinitas ini bisa berkembang menjadi "lingkaran setan" yang bisa menciptakan dan memperburuk perasaan kesepian, sesuatu yang semakin memengaruhi orang Amerika dan Inggris.

Kesepian telah digambarkan sebagai "epidemi" di Inggris, dengan 2,4 juta penduduk dewasa Inggris menderita kesepian kronis.

Dalam percobaan berikutnya, para peneliti menemukan bahwa bagian otak yang mendorong interaksi sosial secara signifikan terhambat pada mereka yang kurang tidur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News