Waspada Peningkatan Hotspot di Bulan Agustus

Waspada Peningkatan Hotspot di Bulan Agustus
Manggala Agni melakukan pemadaman. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Manggala Agni terus berupaya meminimalisir timbulnya asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Upaya pemadaman baik darat maupun udara dikerahkan, seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.

Peningkatan hotspot yang terjadi terutama di wilayah Kalimantan Barat menuntut kewaspadaan yang lebih dari para pihak terkait. Sebagaimana diketahui bahwa bulan Agustus ini merupakan puncak kemarau dan bertepatan dengan pelaksanaan adat Gawai yang secara rutin dilaksanakan di Kalimantan Barat.

Bulan Agustus merupakan bulan menanam bagi sebagian besar petani tradisional di wilayah Kalimantan Barat. Untuk mengawali menggarap lahan pertaniannya, masyarakat melakukan pembersihan lahan dengan membakar yang kemudian dilanjutkan dengan nugal, yaitu membuat lubang untuk menanam benih. Pada masa pembersihan lahan dengan tradisi membakar inilah masa rawan terpantau hotspot.

Waspada Peningkatan Hotspot di Bulan Agustus

Pada masa panen raya, masyarakat adat melakukan tradisi gawai yang merupakan tradisi masyarakat adat dengan berkumpul merayakan hasil panen yang diperoleh dalam masa bertani yang diawali pada bulan Agustus.

Cuaca panas dan kering di awal bulan Agustus ini, menyebabkan kondisi semakin rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal tersebut membuat Manggala Agni terus siaga dan waspada. Personil dan sarana prasarana selalu disiagakan untuk selalu siap melakukan pemadaman di wilayah-wilayah yang terjadi karhutla. Koordinasi dengan parapihak terus ditingkatkan di tingkat tapak dengan menggandeng TNI, Polri, BPBD, dan juga masyarakat setempat.

KLHK terus siaga melakukan berbagai upaya pengendalian karhutla di tingkat tapak, baik upaya pencegahan atau pun pemadaman. Patroli terpadu terus berlanjut untuk mengantisipasi puncak musim kemarau Agustus dan September nanti. Di Provinsi Kalbar kembali diintensifkan patroli terpadu pada 65 posko desa rawan 8 Agustus kemarin.

Upaya pemadaman baik darat maupun udara dikerahkan seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News