Wow, Polres Turunkan Ratusan Personel untuk Evakuasi Terpidana Mati Ini

Wow, Polres Turunkan Ratusan Personel untuk Evakuasi Terpidana Mati Ini
Anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim bersenjata lengkap turut diturunkan saat evakuasi terpidana mati dari Lapas Tarakan, Kamis (22/6) malam. Foto: prokal

“Memang ada sedikit upaya dari si Ayau untuk tidak mau dengan mengulur-ngulur waktu. Tapi kami sudah rencanakan dengan pihak Brimob, kami masuk kemudian mengambil, kami bujuk, dia kooperatif, kemudian kami amankan di polres,” ujar Wakapolres Tarakan Komisaris Rizki Fara Sandy kepada Berau Post (Jawa Pos Group), Jumat (23/6).

Selain Ayau, juga turut diamankan satu narapidana lain yang diduga sempat memprovokasi untuk menolak evakuasi Ayau. “Kemungkinan yang bersangkutan temannya atau kelompok dia (Ayau). Tadi malam langsung diambil setelah ada teriakan-teriakan dari lapas,” tambahnya.

Namun, Fara Sandy enggan membeberkan lebih lanjut di lapas mana rencananya Ayau akan dipindahkan. Kebijakan tersebut dia serahkan sepenuhnya kepada pihak Lapas Tarakan.

Kepala Lapas Kelas II Tarakan Fernando Kloer yang ditemui media ini, juga enggan menyebutkan di lapas mana Ayau akan dipindahkan. Yang pasti, kata dia, Ayau akan dibawa ke luar Tarakan dan ditempatkan di lapas yang memang membina narapidana hukuman mati.

Dia juga menegaskan pemindahan Ayau sudah sesuai protab. Karena pihaknya memang tidak diperbolehkan membina terpidana hukuman mati. Dengan demikian, Ayau harus dipindahkan ke lapas yang memang diperuntukkan untuk menampung terpidana mati.

“Cepat atau lambat, pindah. Karena di LP kelas II Tarakan ini memang tidak diizinkan untuk membina napi hukuman mati,” jelasnya.

Di sisi lain, Fernando mengaku saat dilakukan evakuasi, sejumlah senjata tajam dan senjata api rakitan ditemukan dalam kamar tahanan lapas. (mrs/fen)


Lapas Kelas II Tarakan, Kalimantan Timur, mendadak riuh, Kamis (22/6) malam. 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News