Yakin Tuhan Tidak Tidur, Djarot Rela Dikafir-kafirkan

jpnn.com - JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang mendampingi Basuki T Purnama (Ahok) dalam pilkada DKI meminta kepada seluruh relawan dan partai pendukungnya untuk tetap tenang.

Dia memohon agar kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok tidak membuat pendukung menggelar aksi-aksi di jalanan. Menurutnya, biarlah proses hukum terhadap Ahok berjalan sebagaimana semestinya.

"Saya minta pada ibu bapak sekalian sabar ya. Berdoa di rumahnya masing-masing, di musala, langgar, masjid, gereja, pura di sana. Silahkan di rumah masing-masing, doakan saja. Mari kita buat hati kita ini luas, seluas samudera," ucapnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).

Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi itu menegaskan, untuk menyelesaikan suatu masalah tidak mungkin menggunakan cara kekerasan. Mantan wali kota Blitar itu memilih bersikap lapang dada menerima setiap cacian dan ejekan orang banyak.

Djarot yang sudah menyandang gelar haji bahkan tidak akan marah ataupun bereaksi meski diteriaki sebagai orang kafir. Dia memilih menerimanya sembari tetap berusaha dengan niat baik.

"Dihujat, dinistakan, mohon maaf kalau saya dikafir-kafirkan enggak apa-apa. Kita terima semuanya. Kita olah semuanya di dalam hati kita dengan pikiran yang positif. Dengan nawaitu yang baik. Dengan jiwa yang ikhlas. Sama seperti lautan itu menerima limbah dari manapun juga tidak pernah mengeluh," tambahnya.

Menurut dia, Indonesia sesungguhnya berisi orang-orang sabar dalam menghadapi satu permasalahan. Untuk itu, dia meyakini Tuhan tidak pernah tidur dalam membuka tabir sebuah fakta.

‎"Inilah sebetulnya Bangsa Indonesia itu yang kaya gitu. Bukan gampang marah-marah. Mari kita hormati proses ini, tapi percayalah ibu bapak sekalian, kata orang Jawa, Gusti Allah meniko mboten sare. Tuhan itu tidak tidur," tandasnya.(uya/JPG)