Yaman Terinspirasi Tunisia

Demo Minta Presiden Mundur

Yaman Terinspirasi Tunisia
Yaman Terinspirasi Tunisia
ADEN - Kekhawatiran menularnya pengaruh Revolusi Melati (sebutan gerakan rakyat di Tunisia) ke negara Arab lain semakin mendekati kenyataan. Ribuan rakyat Yaman berunjuk rasa menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh, yang sudah memerintah selama 32 tahun, mundur. Demonstrasi kemarin (23/1) disebut-sebut sebagai yang terbesar pertama untuk meminta sang penguasa lengser.

Negara dengan 23 juta penduduk itu menghadapi masalah berat. Rakyat Yaman merupakan yang termiskin di antara negara-negara Arab lain. Pemerintah Yaman dikenal korup dan banyak disorot karena kedekatannya dengan Amerika Serikat dalam memerangi Al Qaidah. Kebebasan berpolitik dibatasi dan saat ini rakyat Yaman menghadapi masalah kekurangan air bersih.

Tuntutan agar Presiden Ali Abdullah Saleh turun tetap menjadi isu utama yang digulirkan kelompok penentang rezim. Saking kuatnya kekuasaan rezim Abdullah Saleh dan militer di ibu kota, aksi unjuk rasa tidak dilakukan dengan turun ke jalan. Aksi dihelat di luar Aden, di Universitas Sanaa. AP melaporkan, tingkat pengamanan di luar ibu kota jauh lebih longgar.

Sekitar 2.500 mahasiswa, aktivis, dan kelompok oposisi berkumpul di Universitas Sanaa untuk meneriakkan slogan anti pemerintahan. Mereka menyatakan sang presiden sama dengan diktator Tunisia, Ben Ali, yang baru saja dilengserkan melalui Revolusi Melati.

ADEN - Kekhawatiran menularnya pengaruh Revolusi Melati (sebutan gerakan rakyat di Tunisia) ke negara Arab lain semakin mendekati kenyataan. Ribuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News