Yani KAMI: Aksi Buruh dan Mahasiswa Digembosi, ada yang Menyabotase, Katanya Bertato

Yani KAMI: Aksi Buruh dan Mahasiswa Digembosi, ada yang Menyabotase, Katanya Bertato
Sejumlah pengunjuk rasa melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja. Foto: Ricardo/JPNN

Dia menyebutkan aksi anarkistis tersebut sengaja dilakukan pihak tertentu untuk menggembosi gerakan buruh dan mahasiswa. Padahal, para penolak omnibus law RUU Ciptaker merupakan gerakan konstitusional dan moral.

"Kami menengarai ada pihak-pihak lain yang tentunya agak terganggu, kalau aksi atau gerakan demo yang bersifat moral ini berjalan terus. Maka gerakan ini harus disabotase sejak awal. Diaborsi. Dibikin prematur," tutur pria asal Palembang ini.

Akibatnya, kata dia, yang muncul dari aksi 8 Oktober bukan substansi gerakan moral dalam rangka menolak RUU Ciptaker, tetapi justru tindakan-tindakan kriminal, perusakan, dan tindakan anarkistis lainnya. Sehingga, citra aksi mulia itu dirusak.

"Dan itu saya kira masyarakat sudah paham. Apalagi ini kan beredar juga, bagaimana ada penyusup yang diketahui oleh TNI, videonya sudah beredar. Ada orang-orang yang identitasnya bukan mahasiswa, bukan pelajar, bukan buruh. Katanya bertato," tambah Yani.

Untuk itu KAMI meminta aparat mengusut tuntas dan mengungkap siapa dalang di balik kerusuhan dalam aksi tolak omnibus law RUU Ciptaker 8 Oktober 2020 tersebut.(fat/jpnn)

Ketua Badan Pekerja KAMI Ahmad Yani juga menyebut nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News