Yohan Suryanto, Pengusaha Kopi Seniman Latte Art 3D

Khawatir soal Standar, Belum Berani Jual Karya

Yohan Suryanto, Pengusaha Kopi Seniman Latte Art 3D
Yohan Suryanto dan kreasi kopi berhias latte art tiga dimensi karyanya. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos

Dua tahun lalu bisnis jual beli yang ditekuni Yohan terpuruk. Dia berusaha melirik usaha di bidang lain. Hingga pikirannya jatuh untuk berbisnis kopi saja. ”Saya suka kopi. Kenapa tidak membuat bisnis yang sesuai dengan hobi,” ungkap laki-laki yang mengidolakan roaster asal Taiwan Yu Chuan Jacky itu.

Bisnis kopinya ternyata mulai berkembang sejalan dengan kebangkitan bisnis produk smartphone-nya. Yohan pun berusaha menyeimbangkan dua usaha itu agar sama-sama selalu menunjukkan progres. Kafe Yohan didirikan di dekat rumahnya di Surabaya Barat. Di sana dia dapat mengeksplorasi kemampuan menyajikan kopi. Hanya, hingga saat ini Yohan belum menjual minuman kopi dengan latte art 3D.

Menurut dia, foam susu yang digunakan untuk membuat latte art itu harus tersaji dalam suhu kurang lebih 60 derajat Celsius. Kalau lebih atau kurang, rasa manis susu akan hilang. Kopinya harus disajikan dalam suhu 90 derajat Celsius. ”Menjaga suhu itu yang susah. Maka, saya tidak menjual sajian kopi dengan latte art 3D,” papar alumnus SMAN 1 Pasuruan tersebut.

Bagi orang awam, standar itu mungkin tidak penting. Namun, Yohan termasuk orang yang perfeksionis. Dia ingin segala sesuatu, terutama terkait kopi, harus sesuai standar internasional. Apalagi, menurut dia, bagi pencinta kopi, standar itu sangat penting.

”Di dunia kopi tidak ada yang salah. Lain kopi, lain masakan. Lain lidah, lain selera. Perbedaannya hanya terdapat di profil roasting,” ungkap Yohan.

Dia punya prinsip, ilmu yang dimiliki harus dikembangkan. Caranya berbagi dengan orang lain. Di kafenya, Yohan membuka kelas privat bagi siapa pun yang ingin belajar segala hal tentang kopi. Ada tiga modul yang disampaikan dalam kelas. Mulai dasar, menengah, hingga susah. Setiap modul dapat diselesaikan selama dua hari. Setiap pertemuan membutuhkan waktu empat jam.

”Muridnya bebas. Yang penting, minimal lima orang untuk mulai buka kelas,” katanya.

Sudah memiliki usaha sesuai hobi, Yohan masih memiliki misi lain. Yakni, ”mengopikan” Surabaya. ”Saya ingin mayoritas warga Surabaya memiliki budaya minum kopi. Ini merupakan salah satu usaha melestarikan kekayaan bangsa. Indonesia kan salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia,” ujar Yohan. (*/c6/ayi)


Hobi minum kopi mengantarkan Yohan Suryanto mendalami dunia perkopian. Namanya kini juga dikenal sebagai salah seorang seniman yang mampu membuat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News